🌻 Bagian : 20 🌻

2.5K 231 25
                                    

Hallo....

Sebelumnya author cuma mau bilang makasih ke kalian atas 3k votenya yang bikin aku kaget pas cek cerita TB 😭 sekali lagi makasih banyak atas kegabutan kalian karna udah mampir ke cerita yang jauh dari kata sempurna ini 🙏

Sesuai yang aku bilang hari rabu aku bakal up lagi sekaligus merayakan 3k vote TB 🥰

Sekian :

🌸  E N J O Y

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸  E N J O Y.....R E A D I N G 🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah menerima telpon pada malam itu dari sang Ayah, Mew pun memutuskan untuk meninggalkan apartement nya dan tidur di rumah. Dikarenakan ke esokan paginya Tuan Type akan membawa Mew ke kediaman Tuan Tawan. Mew yang tidak bisa melawan hanya bisa pasrah dengan apapun yang Ayahnya perintahkan.

Pagi ini sebelum kerumah Tuan Tawan, Tuan Type meminta Mew ke kantornya terlebih dulu dan menyuruh Mew untuk menunggu di parkiran mobil saja sembari menunggu Tuan Type selesai meeting.

Di dalam mobil Mew terus melamun memikirkan Gulf. Memikirkan keadaan lelaki itu, apakah Gulf baik-baik saja? Atau dia sama kacaunya dengan apa yang Mew rasakan sekarang.

Drrrrrtt....Drrrrtttt....

Ponsel Mew bergetar. Sebuah panggilan masuk tertera di layar ponselnya. Dengan cepat Mew pun mengambil ponsel tersebut. Dan ketika Mew mengecek ponselnya, ia langsung membelakakan kedua matanya. Karena panggilan itu, ternyata dari Gulf, orang yang saat ini ia cemaskan.

Dengan mata berbinar, Mew pun dengan cepat mengeser layar ponselnya. Ia terima panggilan masuk dari Gulf.

"Halo, ada apa lagi?"tanya Mew dengan suara ketus.

"Cepet ngomong, gue lagi sibuk soalnya."lanjut Mew. Sungguh hatinya ingin sekali mendengar suara Gulf.

"Kana cuma mau bilang,..kalau Kana hamil Phi. Selama ini Kana nggak berani bilang, karna takut Phi akan ninggalin Kana."

Deg....

Mew dibuat terkejut mendengar pernyataan yang di ucapkan oleh Gulf. Hamil? Itu berarti Gulf tengah mengandung buah hatinya saat ini.

Saat hendak menjawab, tiba-tiba saja Mew melihat bahwa Tuan Type sudah berjalan kearah mobil. Hingga tanpa sadar Mew terpaksa membalas dengan ucapan yang menyakitkan.

"Terus gue harus gimana? Kita aja udah putuskan? Jadi, apapun yang terjadi sama lo itu bukan lagi urusan gue. Kalau lo mau, gugurin aja bayi itu dan carilah kebahagiaan sama orang lain!"

Setelah itu, Mew pun langsung mematikan sambungan telpon dari Gulf. Tak lama Ayahnya telah sampai dan masuk ke dalam mobil.

"Kamu habis telpon siapa, Mew?"tanya Tuan Type seraya memakai sabuk pengaman pada badannya.

TOXIC BOYFRIEND Bxb (Mpreg) On-GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang