Hallo....
Author balik lagi nih..
Sumpah aku di buat terharu sama kalian karna dari siang sejak part kemarin fyp di tiktok hari ini jadi banyak notif masuk dan semua baca TB 😭 aku ucapkan banyak terimakasih ❤Doa terbaik buat kalian semua pokoknya..
Aku cuma mau kasih tahu satu hal ke kalian jika memang cerita ini terlalu menyakitkan tolong jangan paksakan diri kalian buat baca ya tapi, kalo kalian penasaran ya itu bukan salah Author ✌😂
Catat :
STORY INI MURNI FIKTIF BELAKA DARI KEHALUAN SANG AUTHOR DI MOHON UNTUK TIDAK MENYANGKUT PAUTKAN ALUR KISAH MEREKA KE KE HIDUPAN REAL NYAsekian :
'Dia kuat tapi semua ada masa lelahnya dan saat itu terjadi hanya ada keputus asaan yang menjadi pilihannya'
🌻 E N J O Y.....R E A D I N G 🌻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tok...Tok...Tok...
Suara ketukan membuat Mew langsung mengalihkan pandangannya kearah pintu Apartement. Berharap itu Gulf yang kembali, Mew pun langsung berlari menuju pintu dan membukanya.
Namun dugaan Mew salah. Ketika pintu terbuka, ternyata yang datang adalah Tu. Dia datang dengan penuh kebahagiaan di wajahnya.
"Hai, Mew!"sapa Tu.
"Kamu tahu dari mana apartement aku?"Mew malah membalas dengan pertanyaan.
"Darimana aja. Emmm...sebenarnya kedatangan aku kesini itu karna ada yang mau aku bicarain sama kamu."kata Tu.
"Soal?"
"Aku mau kita bicaranya di dalam aja. Boleh kan aku masuk?"
"Oh iya maaf Tu. Mari masuk.."ujar Mew mempersilahkan Tu untuk masuk ke apartementnya.
Lalu, Mew mempersilahkan kembali Tu untuk duduk di sofa ruang TV. Sedangkan Mew pergi menuju dapur untuk mengambil minuman.
"Silahkan di minum, Tu."ucap Mew meletakan segelas orange juice ke atas meja kecil.
"Iya, Mew nanti aku minum."
"Tadi kamu mau bicara soal apa sama aku?"tanya Mew kini ikut duduk di samping Tu.
"Emangnya kamu belum tahu ya tentang kita?"Tu balik bertanya.
Mew mengerutkan dahinya bingung. Maksud dari tentang kita itu apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC BOYFRIEND Bxb (Mpreg) On-Going
FanficCerita ini mengisahkan tentang seorang remaja lelaki yang ingin merasakan apa itu arti 'BAHAGIA' Namun semesta seakan tidak memihak padanya. Segala luka dan penderitaan ia rasakan secara bertubi-tubi. Sampai pada suatu hari, lelaki tersebut bertemu...