🌻 Bagian : 5 🌻

4.1K 244 10
                                    

Lanjut.....

Jangan lupa VOTE & KOMENTAR na 💋

Yang gak suka silahkan SKIP jangan hate atau bla2 nggak jelas ! Yang gak kuat baca bisa stop jangan di lanjutin ya ✌

Yang gak suka silahkan SKIP jangan hate atau bla2 nggak jelas ! Yang gak kuat baca bisa stop jangan di lanjutin ya ✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻 E N J O Y.....R E A D I N G 🌻

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai membersihkan badan. Gulf yang sudah rapih dengan pakaian santainya berdiri di depan kaca full body sambil beberapa kali mengusap air matanya yang mengalir di pipi.

Tiba-tiba,......

"AAAAAAAaaarrrggh..."

PRAAAANG...

PRAAAAANG...

Suara teriakan dan benda jatuh mengagetkan Gulf yang ada di kamar. Suara tersebut berasal dari lantai bawah. Gulf penasaran dan langsung keluar kamar untuk melihat apa yang sudah terjadi.

Keadaan diluar tepat di ruang tengah sudah sanga kacau. Pas bunga dan beberapa guci sudah hancur berserakan di lantai. Tak jauh dari serakan pecahan tersebut berdirilah Mew yang tengah mengatur nafasnya sambil mengepalkan kedua tangan.

"Phi ada apa ini? Phi kenapa?"Gulf bertanya menatap panik kekasihnya itu.

"Gue benci mereka,...."lirih Mew.

"Mereka siapa yang Phi maksud? Kana nggak paham sama sekali."

"Lo nggak perlu tahu."ucap Mew dengan ketus.

Menerima jawaban seperti itu membuat Gulf mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi.

"Yaudah Kana ambilkan minum dulu buat Phi. Phi duduk ya di sofa tenangin emosi Phi biar reda."ujar Gulf menuntun Mew untuk duduk do sofa ruang tengah.

Setelah itu, Gulf pun pergi menuju dapur, mengambilkan segelas air putih untuk Mew minum. Tidak butuh waktu lama, Gulf kembali membawakan segelas air putih itu diatas nampan kecil.

"Ini phi di minum dulu."Gulf menyodorkan elas tersebut pada Mew.

Mew menerima gelas tersebut tanpa berkata apapun. Lalu, Mew minum beberapa teguk air di gelas itu.

Sesudahnya Mew taruh kembali gelas bekas ia minum ke atas meja kecil yang ada di hadapannya.

"Phi lapar tidak?"tanya Gulf memukai obrolan.

"Sedikit."

"Kalau gitu Kana masakin makanan kesukaan Phi ya, tapi kayaknya Kana harus beli beberapa bahan ke minimarket. Phi, ijinin Kana keluar kan ?"

Mew menggangguk pelan."Mmm gue ijinin asal lo jangan jadi jalang di luar sana, paham!"ucapnya memperingati dengan ucapan yang membuat hati Gulf sakit.

"Kana pamit phi,.."ucap Gulf berlalu pergi dari hadapan Mew.

Setelah perginya Gulf, Mew menjambak rambutnya prustasi. Si sertai tetesan air mata.

"Maafin gue, Kana..semuanya seakan serba salah buat gue."lirih Mew menyesali atas apa yang sudah terjadi.

-________TB________-

Sesudah membeli dan membayar beberapa bahan masakan Gulf pun akan pulang langsung ke Apartement lagi Akan tetapi saat Gulf keluar dari minimarket itu, ia tidak sengaja berpapasan dengan mahasiswa baru yang tak lain adalah, Dew Jirawat.

Dew yang hendak masuk ke minimarket langkahnya menjadi terhenti dan membuat keduanya saling menatap satu sama lain.

"H-hai..."sapa Dew.

Gulf membalas dengan anggukan kepala saja. Karena tidak mau menimbulkan masalah, Gulf pun melanjutkan langkahnya. Namun, lagi dan lagi langkah Gulf harus terhenti. Sebab Dew berhasil mencekal lengan Gulf.

"Nggak usah takut gitu gue bukan hantu kali."ucapnya.

"Ma-maaf.."kata Gulf

"Segitunya ya jadi orang pendiam, sampai ada orang yang ajak ngomong pun liatnya malah ke bawah."sindir Dew.

"Ma-maaf,.."

Gulf tidak tahu harus menjawab apa selain kata maaf pada lelaki dihadapannya ini.

"Nggak masalah, gue maklumi kok. Ngomong-ngomong keadaan lo gimana hari ini? Udah membaik?"Dew bertanya lagi.

"Aku,..a-aku baik-baik aja kok. Makasih sebelumnya udah bawa aku ruang kesehatan."ucap Gulf sekilas mebungkukkan badan ke arah Dew.

"Rasa terimakasih lo belum bisa gue terima."

Kening Gulf mengkerut keheranan.

"Terus? Kamu mau aku ucapin terimakasih seperti apa? Agar kamu bisa menerimanya."

"Kemauan gue simple kok."ucap Dew sambil tersenyum mencurigakan.

"A-apa itu?"

"Gue boleh nggak jadi temen lo?"tanya Dew.

Gulf terdiam tak bisa menjawab sama sekali.

"Gimana? Nggak boleh ya gue jadi temen lo?"

"Bukan itu,..."sergah Gulf.

"Terus?"

"Emmmm,..."Gulf tidak bisa menjawab dengan berpikir beberapa saat.

"Maaf kayaknya aku harus pergi dulu, permisi."lanjutnya.

Kemudian tanpa memberi jawaban pasti. Gulf langsung berlari begitu saja pergi dari hadapan Dew. Gulf berpikir cafa kabur adalah cara terbaik baginya. Karena Gulf takut, jika sampai Mew melihat dirinya berduaaan bersama lelaki lain.

Ditambah jarak minimarket tersebut tidak jauh dari Apartement yang di tempati oleh Mew dan juga Gulf.

_To be Continued_
.
.
.
.
.
.
.
Maaf ya gaes dikit banget hp aku agak2 lemot gini sih di pake kelamaan ngetik 😟 jadi aku cuma bisa ngetik segini
.
.
.
Oh iya, mungkin beberapa hari author gak up dulu na 🙏 soalnya mau ada sesuatu yang harus di kerjain di Real termasuk dengan HP kentang ini 😂 begitu selesai aku bakal up MWAB  jadi mohon bersabar oke ✌
.
.
.
.
.
.
Sekian
Bye-Bye Semua 💋

TOXIC BOYFRIEND Bxb (Mpreg) On-GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang