7.

151 11 0
                                    

Mungkin inilah hukuman yang akan di berikan kepadaku.

















:)
"Mungkin sebentar lagi dr.park kesini,jadi tunggu ya.."seorang perawat sedang mengajak jimin berbicara sembari menunggu yoongi datang kemari.

"Apakah suster sudah lama bekerja disini?"suster tersebut mengangguk.

"Sudah hampir 4 tahun setengah aku disini,dan sudah cukup laama aku menjadi suster pribadi dr.park"jimin menyerngit.

"Kenapa suster harus memanggil kakakku dr.park?kenapa tidak dr.yoongi saja?"suster tersebut tersenyum dan duduk disamping jimin.

"Kakakmu tidak ingin dipanggil dr.yoongi,ia hanya ingin di panggil dr.park.."jimin tertawa kecil mendengar penjelasan suster pribadi kakaknya.

"Eum..suster.."

"Iya..Ada apa?"

"Selama kau menjadi suster pribadi kakak,suster ada perasaan suka tidak dengan kakak?"suster tersebut menjadi salah tingkah dengan pertanyaan jimin.

"Tidak,a aku tidak suka dengan kakakmu,memang kenapa?"jimin hanya menggeleng dan tersenyum.

"Tidak apa apa aku hanya bertanya saja.."

"Baiklah kalau begitu aku tinggal ya..mungkin kakakmu sud-"

"Jimin ah kau sudah sadar?"baru dibicarakan,yoongi pun masuk dan menghampiri mereka berdua,suster tersebut berdiri mempersilahkan yoongi untuk duduk.

"Aku permisi dulu dok,"

"Jika kau mencariku diruanganku dan aku tidak ada kau datang kesini saja,mungkin aku sedang ada disini.."suster tersebut mengangguk dan membalikkan badannya lagi,namun langkahnya terhenti saat dipanggil oleh jimin.

"Suster baik,nanti main kesini lagi ya.."suster tersebut mengangguk dan tersenyum.

"Jika aku ada waktu ya.."suster tersebut kembali berjalan.

"Kau sepertinya sudah akrab sekali dengan suster pribadiku.."jiminpun tersenyum.

"Kenapa kau tidak bilang jika kau punya penyakit?"suasana menjadi sangat canggung.

"Kak.."jimin merasa kaget dengan apa yang dikatakan yoongi.

"Kenapa kau tidak bilang jika,perutmu nyeri seperti ini?dengan siapa kau periksakan penyakimu?"jimin terdiam sambil memilin selimutnya.

"Aku ingin mengatakam keluhanku kepadamu kak,tapi,aku ingat bahwa saat itu kau sedang membenciku.."kini yoongi yang terdiam sembari mendengar cerita jimin.

"Aku memeriksakannya ke dr.hansung.Aku juga tidak percaya dengan ini,akhirnya aku memutuskan untuk tidak mempercayai perkataan dr.hansung dan memilih untuk tidak memeriksakannya kembali,lalu aku meredakan rasa sakitku dengan obat pereda nyeri kak.."yoongi menunduk,dalam hatinya ia sangat merasa bersalah,tidak seharusnya ia meninggalkan adiknya saat ia membutuhkannya.

"Maafkan aku kak.."jimin ikut menundukkan kepalanya dan masih memilin ujung selimut.

"Tidak,aku yang seharusnya minta maaf..maafkaan aku tidak mempedulikanmu..maaf.."yoongi memeluk jimin,namun tidak di balas oleh jimin.namun setelahnya ia membalas pelukan kakaknya,dengan menangis.

"Mengapa kau menangis hmm?"yoongi menangkup pipi adiknya yang mulai tirus,tidak seperti saat ia masih kecil,pipi yang berisi dan gemuk.

"Aku takut..hiks..Aku takut jika..aku..hiks..meninggalkanmu kak..Aku takut.."yoongi menutup mulut jimin dengan jari telunjuknya.

"Tidak,kau tidak akan meninggalkanku..aku akan berusaha untuk menyembuhkanmu..kau pasti sembuh oke..jangan putus asa akan hidupmu jim,aku sangat tidak menyukai orang seperti itu.."jimin tersenyum dalam tangisnya.

i'm sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang