16

80 7 0
                                    

🍁🍂🍁🍂🍁



























________________________
"Hiks....apa yang harus aku lakukan?..hiks.."yuna menangis di depan kamar adiknya, dia tidak tega dengan keadaan adiknya sekarang

"Hani..."

"Kakak!"terlihat begitu senang saat yuna menghampirinya.

"Kakak kemana saja?hani ingin bermain dengan kakak.."hani mengerucutkan bibirnya,terlihat menggemaskan dimata yuna.

"Maafkan kakak ya..kakak sedang sibuk"

"Kapan aku akan pulang kak?"

"Eum...hani belum sembuh total,hani harus disini sampai sembuh oke.."rasanya yuna ingin menangis melihat keadaan adiknya.yuna tidak yakin bahwa adiknya ini akan menghilang dari kehidupannya tak lama lagi.

"Tapi kan aku sudah sembuh kak.."yuna hanya bisa tersenyum saat adiknya belaga menjadi orang kuat.

"Tapi nanti siapa yang akan menemanimu jika kau dirumah?kan kakak nanti bekerja,untuk membayar pengobatanmu.."

"Aku tidak perlu obat kak...aku hanya perlu kakak sampai hari hari terakhirku nanti...hihihi.."yuna memeluk adiknya sesaat adiknya mengucapkan kalimat yang ia benci.

" Hani tidak akan meninggalkan Kakak.... hani akan selalu bersama kakak...." Yuna pun melepaskan pelukannya.

" sekarang hani istirahat,,,pasti kau lelah akibat terus bermain bersama dokter kang kan.."yuna membenarkan posisi tidur adiknya,dan mulai membuat adiknya bermain,matanya memanas menahan air mata yang sedari tadi menggenang di pelupuk matanya.

Sekarang yuna tidak bisa berbuat apa apa lagi,hanya bisa menunggu keajaiban yang akan datang dari tuhan.memaksa dokter ara untuk menyembuhkannya?sudah tidak bisa.karena ini sudah keputusan pihak dari dokter ara.bahwa hani sudah tidak bisa di sembuhkan.

"Yuna sii?"

Yuna menyeka air matanya disaat ia mendengar ada yang memanggilnya.dan.berdiri dari duduknya.

"Oh dokter park?ada yang bisaa ku bantu?"ternyata itu adalah yoongi,dengan jas dokternya.yoongi memutuskan untuk bekerja sambil merawat jimin.

"Kenapa kau disini?"

"Oh..a aku habis menidurkan adikku..ada apa?"

"Ada apa?kau menangis?ada masalah?"

"T tidak.kok..tidak apa apa,hanya masalah kecil tentang adikku"yuna sebisa mungkin untuk tersenyum akan tetapi satu tetesan air mata berhasil menetes.

"Kau berbohong..duduklah,ceritakan padaku"

"Hiks...hani dia,,dia akan meninggalkan ku yoongi sii..aku tidak ingin dia meninggalkanku..hiks..tidak ingin.."yuna menyembunyikan wajahnya dibalik telapak tangannya.

"Bagaimana kau bisa yakin,?"

"Dokter ara mengatakan bahwaa penyakit adikku tidak bisa disembuhkan lagi,dokter ara sudah berusa setiap hari untuk adikku,begitu juga dengan dokter yang lain,tapi itu semua itu sia sia..hiks..hani..hikss.."yoongi membawa yuna ke dalam pelukannya,mengusap usap bahunya guna menenangkan yuna.

"Mungkin ini yang terbaik untuk hani,setelah itu dia tidak skan merasakan rasa sakit lagi,kau harus terima itu semua.."

"Aku sudah tidak punya siapa siapa lagi nantinya..hiks.."

Dan tanpa mereka sadari ada seseorang yang memandangi mereka dari jauh dengan senyumannya.

"Ku rasa mereka sebentar lagi mereka akan saling jatuh cinta."orang itu pun pergi.
















___________________________
"Kau tau,aku dan kak.namjoon memgelilingi kota seoul malam malam hanya untuk mencarimu,dan ternyata kau kembali dengan keadaan seperti ini!sangat menyusahkan!"taehyung memukul lengan jimin membuat jimin meringis.

"Awhh..sakit taehyung!"iapun membuka baju lengannya,memperlihatkan perban yang melekat di lengannya.

"Astaga..maafkan aku,aku tak tau,,maafkan aku"

"Dasar!"ucap jungkook dari sofa dan menghampiri mereka berdua.

"Aku kira yang dimaksud kak tae kau telah ditemukan,dengan keadaan baik baik saja,ternyata malah berakhir disini!sungguh jahat yang menculikmu!"

"Namanya penculik,tidak ada yang baik jungkook"ucap jimin.

"Iya juga sih.."

"Seharusnya saat itu aku tidak menyuruhmu untuk ikut pria itu..maafkan aku ya jim"

"Tidak apa apa tae...toh juga kita tidak tau jija akhirnya seperti ini."

"Tadi mr.sungwoo mencarimu,ia kaget saat ia mendengar kau diculik...dia bilang padahal baru kemarin ditegur eh besoknya hilang.."jimin terkekeh mendengar ucapan taehyung.

"Dimana kak yoongi?"taanya jungkook.

"Entahlah dia nilang ingin menangani pasien yang lain."

"Walaupun wajahnya seperti penjahat,sikapnya seperti batu,tapi dia sangat baik hati ya..."jimin tersenyum mendengarkan ungkapan jungkook.

"Bagaimana kau bisa tau?"tanya taehyung.

"Kau tau.."jungkook yang sudah bersiap memeragakan sikap yoongi.

"Saat itu aku pernah melihat dirinya berjalan dengan wajah tegasnya di koridor rumah sakit seperti ini"menunjukan wajahnya yang sok garang.

"Tetapi saat ada pasien yang menghampirinya dengan menggunakan kursi roda,,dia langsung menunjukkan senyum manisnya itu dan berbicara dengan lembut..sepertinya kak akh..aw..sakit tau!"jungkook meringis saat ada seseorang yang menjewernya.dan saat ia menoleh.

"Apa?"

"Hehehe kak yoongi..."

Taehyung dan jimin yang tau bahwa yoongi datang dari tadi hanya bisa menahan tawanya.

"Tapi benar kok,senyumannu itu manis sekali!"ucapan jungkook mampu menbuat yoongi tersenyum malu.

"Aigo aigo..sepertinya ada yang malu nih!"ucap jimin saat kakaknya menghampirinya.

"Kalian ini pintar sekali menjahilu orang,sini kakak akan mengganti perbannya dulu.."

Perlahan lahan yoongi melepas perban yaang yang ada di perut jimin,meringis saat merasakan sakit di perutnya.begitu pula taehyung dan jungkook yang meringis ngilu.

2 MENIT KEMUDIAN.

"Cha!selesai,jangan banyak bergerak,lukanya belum sepenuhnya kering."

"Seperti orang yang habis operasi caesar saja,tidak boleh bergerak"ucap jungkook.


























END.

i'm sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang