18.

72 5 0
                                    

🍂🍁🍂🍁🍂🍁




















_________________________
DING DONG.

CEKLEK.

"Oh nak namjoon..ayo masuk,"

"Terimakasih bi.."

"Sebentar ya..saya panggilkan nak.yoongi,duduk dulu.mau dibuatkan apa?"tanya bi jah.

"Tidak usah bi,,kami hanya sebentar kok"ucao taehyung dengan box smilenya.

"Oh yasudah kalau begitu,sebentar ya.."

"Sepi sekali...kemana semua mereka?"guman taehyung.

"Namjoon ah,taehyung ah...ada apa?"

"Yoongi ah,ini tadi dr.rang memberikan ini padaku ini dari dr.hansung untuk jimin.besok dia harus datang ke rumah sakit pukul 8 tepat."yoongi menerima amplop yang diberikan oleh namjoon.

"Harus besok?"tanya yoongi.

"Sekiranya seperti itu."

"Huh...."

"Kemana jimin?tumben sekali dia tidak ikut turun kak''"tanya taehyung

"Jimin sedang sakit,,oleh sebab itu,aku berfikir apakah dia bisa datang besok.keadaannya sedang lemah."

"Tidak di bawa ke rumah sakit saja kak?apakah lemah sekali?"tanya taehyung dengan wajah cemasnya.

"Lemah sekali tae...aku berfikir untuk di rawat di rumah saja,jika nanti sakitnya oarah akan ku larikan ke rumah sakit."

"Boleh kami menjenguknya?"

"Oh..tentu saja"

__________________________________
Taehyung meringis kala melihat wajah jimin yang pucat pasi,dengan selang infus yang sudah tertancap,yang sedang menahan kesakitan.taehyung berusaha untuk naik ke sebelah kanan ranjang jimin.dan menggenggam tangan jimin yang terbebas dari infus.

Merasa ada sebuah genggaman,jimin pun mulai membuka matanya.

"Taehyung ah..."lirih jimin.

"Kenapa?kau ini hobi sekali sakit,memang enak.ya sakit?"

Yoongi menepuk bahu namjoon,dan mengajaknya keluar.tak lupa ia juga mengajak seojin juga agar memberikan ruang untuk mereka berbicara.

"Tidaklah bodoh...siapa juga yang ingin sakit?huh...rasanya aku ingin mati saja tae,agar rasa.sakit ini pergi"

"Ssttt,,,kau bisa tidak merasakan sakit lagi jika kau tidak menyerah untuk sembuh jim,,"

"Tapi ini sangat...menyakit..kan.."ucap jimin terpenggal penggal karena rasa sakitnya.

"Tahan jim..sebentar lagi kau tidak akan merasakan sakit lagi nantinya,sebentar lagi.."




_________________________________
"Sampai saat ini kita belum mendapatkan donor ginjal.bagaimana cara agar jimin cepat sembuh.."yoongi mengusap wajahnya frustasi.

"Memang sangat susah untuk mencari pendonor yoon."ucap seojin untuk menenangkan anaknya.yang sedang frustasi.

"Nanti akan ku sampaikan ke dr.hansung jika jimin tidak bisa datang besok."ucap namjoon.

"Terimakasih joon."

___________________________________






















__________________________
__________________________________
___________________
"Hei hani..bangunlah,kenapa kau menutup matamu kembali sayang...."yuna berusaha membangunkan adiknya agar dia bisa memastikan bahwa adiknya masih baik baik saja.alat alat yang menempel pada diri hani membuat yuna rasanya ingin mencopotnya.

"Kau tidak ingin bermain lagi dengan kakak?aku tau kau lelah,tapi setidaknya bukalah matamu agar aku tenang..."yuna menyeka air matanya dan tersenyum walaupun ia tau adiknya tidak akan melihatnya tersenyum.

"Kakak pergi sebentar ya...Kakak ingin mengambil makanan untuk mu,siapa tau kau akan membuka matamu saat aku kembali."yuna berdiri dan bersiap untuk pergi meninggalkaan adiknya.
Tetapi...

"Kak..."sontak membuat langkah yuna berhenti dan memilih untuk menghampiri adiknya.

"Hani...ada apa?apa yang kau butuh kan?"yuna menggenggam tangan adiknya,dan memandangnya dengan mata berkaca kaca.

"Kau lapar?k kakak akan mengambilkan makanan untukmu,s sebentar ya.."

"Tidak kak.."hani menahan pergerakan yuna.

"H hani hanya i ingin pelukan d dari k kakak.."ucapnya terpenggak penggal.

"Kakak akan selalu memelukmu.."ucapnya dengan air mata yang sudah turun.

"Kau kakak terbaik...Terimakasih kak.."

"Kau juga terbaik h hani.."

"Aku ngantuk kak,hani ingin tidur...bolehkan.."yuna semakin mengencangkan pelukannya,ia tau apa yang dimaksud mengantuk oleh hani,yuna menarik nafasnya panjang panjang,

"Iya..tidurlah,tidurlah yang nyeyak...hiks.."

Perlahan,yuna melihat nata adiknya yang mulai menutup seiring dengan mesin EKG yang berbunyi.semakin membuat yuna histeris.

"Hiks...huh...terimakasih telah bertahan sejauh ini hani..hiks...good bye my superhero."yuna melepaskan pelukannya mulai mencopot alat alat yang masih menempel di tubuh adiknya dan menyelimuti seluruh tubuh adiknya dengan kaim putih.

Saat ingin keluar,ternyata dr.ara masuk,ua terkejut mendapati yuna yang menangis.

"Kenapa?hani sud-tidak mungkin..."lirih dr.ara saat melihat hani yang sudah tertutupi.

"Dia sudah pergi...hiks..dia sudah pergi..hiks.."hampir saja merosot,jika tidak dr.ara memegangi tubuh yuna.

"Maafkan aku,,,aku turut b berduka cita yuna..kota urus jenazahnya sekarang,kita antarkan besok tapi..yah.."yuna mengangguk mendengar penuturan dr.ara.
















___________________________________
"Aku pergi dulu ya jim.."jimin mengangguk lemah,jimin hanyaa bisa menatap kepergian taehyung.

"Huh...sepi.."jimin memejamkan matanya,tak lama,ia samar samar mendengar suara ada yang memanggilnya.

"Kak.jimin..."jimin pun membuka matanya,dan menoleh ke arah kananya.

"Hani..kau disini?"dengan sekuat tenaga jimin duduk dari tidurnya.

"Aku pergi dulu ya..."

"Kau ingin pergi kemana?disini saja bersamaku.."

"Aku harus pergi,orang tuaku menungguku.aku titip kak yuna ya..."perlahaan sosok hani yang ia lihat menghilang dari pandangannya.

"Hani?hey kemana dia?"jimin memandang sekeliling kamarnya.

"Sepertinya aku hanya berhalusinasi saja.."

CEKLEK.

"Jimin ah..kau tidak istirahat saja?"yoongi menghampiri jimin yang masih bingung.

"Masih pukul 6 malam kak.."

"Ya ya."

"Kak.."

"Hemm?"sahut yoongi.

"Bagaimana keadaan hani?"

"Hani ya?entahlah kakak belum menjenguknya,jika kau mau kita ke rumah sakit besok oke..dan ini dari dr.hansung."jimin menerima amplop dari yoongi dan berniat membukanya besok.

"Seharusnya kau menemuinya besok jam 8 tapi karena melihat kondisi mu seperti ini dan ingin menjenguk hani jadi di tunda dulu.."jimin mengangguk.

"Sudahlah...oh ya sebentar Kakak akan mengambilkan makan malammu.."















END

i'm sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang