27.

56 3 0
                                    

Jika memang sudah waktunya,aku juga akan menyerah.














🍂







"Kita akan mencari kemana kak?"tanya taehyung."disekitar sinu,pasti dia tak jauh dari jalan ini.."

oOo

"Berani sekali kau telah memukul temanku!!.rasakan ini.."

BUGH..
BUGH..
BUGH..
BUGH..

Wajah jimin sudah tak karuan,lebam dimana mana dan juga darah dimana mana,ia sangat ingin melakukan perlawanan,tapi tubuhnya yang menolak dan dia juga sedang Mabuk berat.

Dengan sekuat tenaganya,ia bangkit dan melawan braandalan itu satu persatu.

BUGH..
BUGH..

"Argh..ini tidak bisa dibiarkan..."salah satu dari mereka mendekat ke arah jimin dan.

JLEB!

'Argh..'

Jimin memegang perutnya yang baru saja ditusuk oleh ketua brandalan tersebut.ia tidak tinggal diam,dia melawannya.

Ia berhasil,namun hanya sesaat,ia sudah tidak tahan dengan nyeri di perutnya.dan tanpa sadar dari arah belakang.

JLEB!
JLEB!
JLEB!

'Argh..."

BRUK!

rasa sakit yang sangat hebat dirasakan oleh jimin,ia hanya mendengar tawa dari padmra brandalan tersebut.sesaat mereka berhenti tertawa saat ada yang berteriak.

Mereka menoleh.

"Ah bos seokjin..mengagetkan saja..hahaha."

"Kerja yang bagus.."ternyata dalang dari balik penyerangan ini adalah dia,kim seok jin.

"Darah yang segar.."ucapnyaa saat melihat jimin yang masih mengerang kesakitan.

oOo

"Kenapa tidak ada disekitar sini?"gerutu namjoon."Sepertinya aku tau kak dimana"
Ucap taehyung.

"Dimana?"tanya namjoon balik."seertinya dia lewat jalan kecil untuk cepat sampai ke rumah kita,karena hanya itulah satu satunya jalan pintas."

"Kau bisa menunjukkannya?"tanya namjoon yang di jawab anggukan oleh tae hyung.

oOo

"Tunggu didepan rumahku,akan ku berikan uangnya..sebaiknya kaliam pergi sekarang."seokjin berjalan mendekati jimin,dan berjongkok disamping jimin.

"Anak yang malang"ucap seokjin sambil membelai wajah jimin yang sedang mati matian untuk tidak menutup mata.

"K kau..."lirih jimin."iya aku?sepertinya kau masih ingat denganku.."jimin mencenkram dagu jimin dengan keras membuat sang empu mengerang.

"Akhirnya aku bisa menghabisimu..hahaha"jimin mengempaskan wajah jimin begitu saja dan mengambil pisau yang ada disamppinya.

"Selamat tinggal.."

i'm sorry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang