Kehidupan tidak akan selamanya bahagia,,terkadang masih ada kesusahan yang menyelinap.
-kim tae hyung.
Hari semakin malam,cuacapun semakin dingin.hal itu membuat yoongi harus mematikan AC dikamar jimin,ia tidak mau adiknya terbangun tengah malam dengan keadaan menggigil.
Sebelum mengangkat kakinya untuk pergi meninggalkan jimin,yoongi duduk di pinggir ranjang jimin.melihati wajah adiknya dengan seksama,ia merasa semuanya sudah menghilang.
"Dulu kau sangat gembul jim,jika kau lari kesana kesini pasti pipimu ikut meloncat loncat.."yoongi mengeluarkan senyum manisnya mengingat masa kecilnya jimin.
"Kakak,kakak..ayo ita belmain..blemm blemm.."yoongi hanya menatap datar jimin yang tengah menatap dirinya penuh harap.yoongi tidak menanggapi perkataan jimin,kembali mengarahkan matanya ke laptopnya.
"Ayo..belmain..blem blem...hihi.."jimin berlari kesana kesini sambil mengangkat mobilnya tinggi tinggi.,jimin terus mengoceh sendiri membuat yoongi terganggu.
"Ngeng..blem..cit..."
Srek..
Brak!"Pergilah!kau ini sangat mengganggu!"yoongi mengambil mainan jimin dari tangannya dan melemparkannya ke dinding,mobilnya rusak berkeping keping sama seperti suasana hati jimin sekarang.jimin kecil hanya menunduk dan melenggang pergi menjumputi bagian mobil mobilannya dengan air mata yang berlinang.
Yoongi yang melihat nya menangis merasa iba,tapi rasa benci kadung menyelimuti hatinya.ia kembali fokus ke laptopnya.
"Aigoo..jimin kecil.."seojin yang baru selesai menyirami tanaman langsung buru buru menghampiri jimin.
"Jangan menangis jimin kecilku...nanti kita beli yang baru yah.."jimin kecil menggeleng dan teyapi memunguti mobil mobilnnya.
"Jimin akan benalkan caja.."ucapnya saat seojin mulai menggendongnya.
Senyum kembali tertempel di wajah yoongi,namun kali ini air mata juga ikut tampil di wajahnya.
"Sekarang waktunya aku ingin mengajakmu bermain,kau malah menolaknya."yoongi menghapus air matanya dan mengusap rambut jimin dengan perlahan.
"Cepat sembuh jim.."yoongi pun beranjak dari duduknya dan pergi menginggalkan jimin.
2.32 MALAM.
Jimin terbangun karena rasa haus yang melanda dan perutnya yang sakit.
"Ekhem,,tidak ada air,"gumamnya dengan suara serak.
"Malas sekali jika harus membawa infus ini turun ke.dapur."dengan perlahan jimin mencabut infusnya,setelah tercabut jimin pun turun ke bawah untuk mengambil air.
Berjalan menuju ke arah tangga dengan gontai,menahan rasa sakit di bagian perut dan pinggannya.
"Ayolah..sekali saja tidak berulah.."perlahan demi perlahan jimin menuruni tangga satu persatu.hingga sampailah ia ke dapur.
"Ke dapur saja sudah seperti ke luar gerbang saja.."keluh saat ia berdiri di depan dispenser.
Segelas air sudah siap di tuangkan kemulutnya,tapi..
Tes..
Tes..
Tes..
Jimin terkejut saat air yang akan ia pegang berubah menjadi merah,reflex dia menjatuhkan gelasnya dan memegangi hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm sorry.
Short Story"kau itu pembawa sial di keluarga ini!jika mama tidak melahirkan mu,mungkin hari ini mama akan memelukku seperti dulu!dasar pembawa sial!pergi kau! "sejak saat itu...aku baru tau apa kesalahanku hingga ia membenciku sejak kecil.." hugme #jimin#suga#...