26

311 57 38
                                    

Manja banget sih kamu

-Ni Luh Pelita Deshita Anindya Maheswari-

Setelah hampir satu setengah jam berkutat di dapur dan membersihkan kost-kostan Sasa yang bisa dibilang cukup luas untuk ditinggali sendirian ini, Rangga, Fannan dan Radit membersihkan diri mereka dengan meminjam kamar mandi Sasa yang begitu lekat dengan nuansa feminim.

Hati kecil mereka sungkan tapi ketiga laki-laki itu tidak punya pilihan lain, baju mereka sudah bermandikan keringat.

Sedangkan dua sahabat ini masih sibuk menata makanan di meja makan agar bisa di nikmati sebentar lagi dengan senyum yang tidak pernah pergi dari wajah mereka yang sebenarnya lelah.

"Cantik sekali" celetuk Rangga dalam hati

Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah tujuh dan mereka sudah berkumpul di meja makan dan bersiap untuk menyantap hidangan yang sejak sore mereka persiapkan.

"Kamu ngga makan?" tanya pelita pelan, perempuan itu sejak tadi memperhatikan Rangga hanya asyik memisahkan ekor dan kepala udang kemudian meletakkan kembali udangnya di piring pelita

"Ini aku udah pisahkan ekor dan kepala udangnya. Jadi kamu tinggal makan" sambil kembali menaruh udang-udang yang sudah ia pisahkan kepala dan ekornya ke piring pelita

"Yaampun kamu kupasin udangnya tapi kamu sendiri belum makan loh"

"Kamu ngga harus ngelakuin ini semua kok. aku bisa sendiri" tolak Pelita dan meminta laki-laki itu untuk ikut menyantap makanan yang sudah tersaji di meja makan.

"Udangnya kita bagi dua aja yuk, kamu harus makan sambal matahnya Sasa, sambal matah nya juara loh, kamu pasti langsung jatuh cinta."

"Gapapa, Kamu aja" tolak Rangga "aku senang kok ngelakuin hal-hal kecil kayak gini."

"Dan satu hal yang harus selalu kamu ingat baik- baik memang seperti ini seorang Rangga Pradipta memperlakukan gadisnya. Dan akan aku pastikan semua perempuan akan iri sama kamu.

"Makasih ya" jawab Pelita pelan dengan tersenyum manis dan Rangga bisa membaca gerak gerik gadisnya. Pelitanya salah tingkah diperlakukan seperti ini.

"Manis sekali. Kamu yakin ngga mau makan udangnya?" tawar pelita sekali lagi pada Rangga, tetapi Rangga hanya diam saja, dan tetap melanjutkan mengupas udang.

Belum tiga suapan, pelita kembali menawarkan Rangga untuk mencicipi makanan yang tersaji di depan mereka.

"Mau?" tawar Pelita

Rangga hanya menganggukkan kepalanya persis seperti anak kecil

"Ga mau kalo kaya gini" tolak Rangga ketika pelita memindahkan beberapa udang ke piring laki-laki itu

"Kamu aja yang suapin, soalnya nanti tangan aku kotor pake nasi juga ya yang banyak" rengek Rangga.

Pelita pun menyuapi laki-laki itu dengan telaten.

"Enak?" tanya Pelita

Hmm—hanya itu yang Pelita dengar.

"Gini amat ya ngontrak di bumi"

"Nan, buruan deh buka pre-order tiket ke Mars biar hati gue ngga makin sakit."

"Mars udah penuh Dit, jadi mohon bersabar ini ujian."

"Lu juga sih bos, tahu sihhhh yang baru jadian tapi ngga usah gini juga kalian tidak berprikemanusiaan untuk para jomblo"

Fannan bersuara melihat bagaimana tingkah laku kedua orang yang sedang kasmaran didepan mereka.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang