47

224 40 28
                                    

Kejutan manis untuk perempuan terbaik yang memiliki senyum
ter-manis

-Rangga Pradipta-

Semuanya kembali ke rutinitas masing-masing, setelah obrolan panjang kemarin malam yang berakhir dengan Pelita yang mengakhiri panggilan telpon itu lebih dulu.

Jika Rangga memulai hari dengan bersiap menuju rumah sakit Jakarta Medika, padahal jam dinding kamarnya baru menunjukkan pukul 6 lewat sepuluh menit, lain hal dengan Pelita yang memulai hari nya dengan "Last Day Short Trip Nusa Penida" bersama Sasa, Radit, dan Fannan.

**

Masih terlalu pagi untuk membelah jalanan ibukota, tapi tanggung jawab Rangga sebagai seorang dokter tidak mengenal waktu.

"Selamat pagi den" ucap Mbok Yem kepada anak majikan yang sudah seperti anak untuknya.

"Pagi Mbok" jawab Rangga tak kalah santun.

"Papa udah pulang Mbok?" tanya Rangga ragu-ragu

"Tuan sudah berangkat selepas subuh" jawab Mbok Yem

"Mungkin tuan ada kunjungan bisnis, soalnya tadi beliau bilang akan pergi ke Surabaya selama lima hari" lanjut Mbok Yem

"Oh" jawab Rangga datar.

Rangga kecewa, tapi bukankah Pelita bilang Thomas Alva Edison aja butuh seribu percobaan untuk menemukan lampu.

Maka ia harus percaya dan yakin bahwa ia akan bisa membangun kepercayaan Papanya lagi dan bisa seperti papa dan anak lainnya.

Laki-laki itu memotivasi diri bahwa ia akan bisa dan mampu melakukan itu.

Ia pasti bisa.

"Jangan lupa bawa kotak bekal yang ada di meja makan" sorak Mbok Yem dari dapur.

Rangga yang mendengar itu pun langsung menuju meja makan sebelum ke depan dan bersiap membelah jalanan Jakarta

**

Lain Rangga lain pula Pelita, hari ini akhirnya short trip mereka di Nusa Penida benar-benar berakhir.

Pengalaman ini begitu membekas dan menyenangkan.

Tepat pukul delapan waktu setempat mereka menuju ke pelabuhan Toya Pakeh Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur.

Empat sekawan itu pun tidak lupa mengucapkan banyak ucapan terima kasih untuk Mbak Windy dan agen Dream Escape Tour and Travel yang sudah membuat perjalanan ini, tidak cuma menyenangkan, namun hangat dan penuh dengan rasa kekeluargaan.

****

Setelah hari kepulangan mereka dari Nusa Penida, semuanya kembali ditelan rutinitas harian.

Radit dan Fannan memilih untuk menjumpai klien mereka yang ada di Tabanan sehari selepas kepulangannya.

Begitu juga Sasa dan Pelita dua gadis itu pun tak kalah sibuk.

Beberapa jam setelah kepulangannya dari Nusa Penida, Pelita langsung ikut dalam meeting kecil yang dipimpin Mbak Netta.

Hari-hari setelah kepulangannya adalah hari-hari yang sibuk. Tapi sesibuk apapun, komunikasinya dengan Rangga masih tergolong lancar dan baik. Hampir setiap malam lelaki itu menelpon atau bercerita lewat pesan singkat atau suara tentang bagaimana harinya.

***

Jum'at malam sehari sebelum Rangga terbang ke Bali.

"Ini semua buku pendampingnya Mbok?" tanya Rangga pada Mbok Yem yang duduk tidak jauh darinya.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang