55

171 42 38
                                    

"I love airports – the hustle and bustle, imagining where others are headed, and knowing I'll be someplace else soon."

dan sekarang aku harus merelakan separuh dari diriku tinggal di sini, setelah itu kita tak lebih dari sepasang orang asing yang pernah saling berusaha membahagiakan namun harus menyerah dan kalah

Jangan sedih, kamu harus tetap menjadi cahaya yang terang bukan malam yang sunyi lagi tenang

Terima kasih untuk semuanya; Pelita

-Rangga Pradipta-

Enggan tenggelam kedalam rasa penyesalan yang semakin dalam, David memilih untuk berjalan ke luar ruang inap Rangga.

Di depan ruangan itu, masih ada tiga orang yang setia menemani Rangga terlelap, karena iba dengan gadis yang kemarin malam memaksa seorang David Pradipta untuk ikut makan malam bersama, setelah tahun tahun sebelumnya mereka terbiasa sendiri, bukan terbiasa namun membiasakan diri tanpa siapapun.

"Bangun," ucapnya pelan

"Tidur di sofa, disini sakit, kursi ini keras" katanya lagi

"Kak Rangga, ayahmu begitu hangat dan aku yakin dia juga baik seperti kamu" ucap Yasmin sebelum membuka pintu kamar VVIP Rangga

***

Pagi hari setelah kejadian

07.00 WITA

"Selamat Pagi, bagaimana keadaannya Mas?" tanya dr. Kaleef Haidar pada Rangga

"Alhamdulillah lebih baik dari sebelumnya" jawab Rangga sambil tidak lupa memberikan senyuman terbaiknya

"Alhamdulillah, sesuai rencana awal hari ini kita akan melakukan tindakan lanjutan yaitu pemeriksaan MRI di bagian radiologi"

"Selama tindakan ini berlangsung, Mas Rangga akan di dampingi oleh dr. Nakula Baihaqi Imam Fauzi Sp.Rad dan tiga tenaga medis lainnya"

"Dan sebelum melakukan tindakan MRI, saya menganjurkan mas untuk puasa makan dan minum. Bukan cuma itu, nanti akan ada radiogafer (petugas radiologi) akan melakukan wawancara singkat sebelum tindakan MRI dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencocokkan kembali data pasien, serta memudahkan tindakan MRI, dan agar hasilnya bisa lebih maksimal."

"Tindakan ini akan menghabiskan waktu sekitar dua puluh sampai sembilan puluh menit dan selama proses pemeriksaan MRI mas Rangga bisa didampingi oleh satu anggota keluarga."

"Udah, Om aja yang nemenin Kak Rangga di dalam" cecar Yasmin.

"Si petasan banting" celetuk Radit

"Yas, kamu masih mau hidup ngga sih besok anak muda? Liat noh, matanya mau keluar"

"Bodo, Om diam berarti setuju" ucap Yasmin

"dr. Kaleef, yang akan menemani Kakak selama tindakan pemeriksaan MRI adalah ayahnya sendiri, Bapak David Pradipta." ucap Yasmin lagi kepada dr. Kaleef

"Oke kalo begitu saya tinggal dulu" pamit dr. Kaleef.

Disaat dr. Kaleef Haidar beranjak meninggalkan kamar inap yang lebih pantas untuk di sebut kamar hotel, Fannan pun menawarkan diri untuk mengantarkan Yasmin pulang.

Saat Fannan memilih mengantarkan Yasmin pulang ke rumahnya, Pelita malah pergi ke rumah Sasa; sahabatnya.

***

Kostan Sasa

Resepsionis cantik dan energik The Heaven Resort and Suites itu baru saja mematikan mesin kendaraan roda duanya yang berwarna merah menyala. Ketika kedua matanya menyadari keberadaan Pelita di depan pintu rumahnya.

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang