45

203 43 34
                                    

You far away, I miss you.

- Rangga Pradipta -

Jika Aya meratapi kenyataan bahwa Rangga telah menambatkan hati pada seorang perempuan yang dia tak tahu siapa. Tapi tadi samar-samar matanya menangkap sosok itu di lock screen telepon pintar milik Rangga ketika ia bertemu laki-laki itu di kantin rumah sakit.

Laki- laki yang telah mematahkan hatinya, malah asyik melihat kembali semua video dan foto yang ia abadikan sambil menunggu jam prakteknya habis.

Hari ini, hari pertama ia kembali mengabdikan diri untuk orang lain dan melaksanakan sumpah dokternya dengan hati yang penuh suka cita.

Akhir minggu ini Rangga akan terbang kembali ke pulau Bali. Ia akan kembali menghabiskan waktu akhir pekannya bersama Pelita.

Lima belas menit sebelum jam prakteknya habis hari ini, Rangga berkordinasi dengan staf administrasi rumah sakit Jakarta Medika untuk mengambil sedikit pasien dan ia akan berada di ruangan kerjanya sampai jam dinding menunjukkan pukul tujuh tepat.

Salah satu pasien yang ditangani oleh dr. Rangga mengalami anemia, ia bernama Aninda Fani Rahayuningtyas. Wajah dan kelopak matanya terlihat pucat, ujung jari tangan berwarna agak keputihan seperti pucat, cepat lelah ketika melakukan aktivitas meskipun dalam taraf ringan, denyut jantung terasa tidak teratur (kadang cepat, kadang lambat).

Terkadang merasa mual-mual, sakit kepala yang cukup berat, disertai penglihatan terasa berkunang-kunang, merasa sesak nafas, sistem kekebalan tubuh terasa menurun dan volume darah haid yang berkurang dari biasanya.

Sebelum sampai di ruangan dokter, Fani sudah melalui perawat untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap TTV (Tanda Tanda Vital) diantaranya Tensi Darah (blood pressure/BP) Heart Rate (HR) dan Respiratory Rate (RR). Hasil pengecekan secara menyeluruh terhadap tanda-tanda vitalnya Fani sangatlah baik.

Dengan melihat gejala yang pasien rasakan, akhirnya Rangga memutuskan untuk mengecek Hemoglobin (Hb) pasien dengan alat Quick-Hb, yaitu alat untuk mengetest cepat Hb seseorang *quick test-Hb ini berguna untuk memastikan diagnosa awal, jika pasien mengalami 'Anemia Kronis' maka disarankan untuk mengecek Hb melalui laboratorium dengan alat yang lebih lengkap.

Setelah menunggu kurang lebih lima menit ternyata Hb Fani dibawah normal, yaitu 10 g/dL, dari angka normal untuk Hb seorang 'wanita' dewasa adalah 12g/dL.

Hemoglobin berperan penting dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, memberikan warna ke darah, mengangkut karbondioksida kembali ke paru-paru, dan mempertahankan bentuk sel darah merah.

Oleh karena itu, jika Hb seseorang rendah, bisa menyebabkan orang tersebut terkena hipoksia; Hipoksia adalah ketidakcukupan oksigen dalam jaringan untuk mempertahankan fungsi tubuh.

Setelah melakukan regional screening pada pasien, dr. Rangga menetapkan diagnosa yaitu 'Anemia', dan langsung meresepkan obat, salah satu obat utamanya yaitu tablet tambah darah (ttd) untuk meningkatkan Hemoglobin pada pasien.

Ruang Praktek dr. Rangga Pradipta

"Jadi saya sakit apa dok?" tanya Fani kepada dr. Rangga setelah diperiksa

"Melihat hasil pemeriksaan yang kami lakukan kepada saudari Fani, kami menyimpulkan bahwa Mbak Fani mengalami Anemia, dan saya juga sudah meresepkan obat untuk Mbak" jawab dr. Rangga pada Fani

"Tapi bolehkah saya juga menggunakan ramuan herbal Cina dok?" tanya Fani lagi

"Dengarkan saya baik-baik ya Mbak, pengobatan secara medis atau non medis itu semua punya tujuan yang baik yaitu agar Mbak sembuh" ucap dr. Rangga pada Fani

Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang