26 | Ariana

9K 752 63
                                    

H A I !👋

- H A P P Y R E A D I N G -

***

Didalam sebuah kamar, seorang wanita paruh baya yang sedang duduk dikursi rodanya tampak menatap sebuah foto ditangannya dengan tatapan sedih. Bahkan tak segan, air matanya turun membasahi pipinya yang kian menirus.

"Sayang, Mamah sangat merindukanmu."

Ketika pintu dibuka dari luar, wanita paruh baya itu tetap diam meski seorang laki-laki tengah berjalan kearahnya. Laki-laki itu berlutut didepan Ibunya yang masih menangis, "Mah? Jangan menangis lagi," lirihnya.

"Mamah merindukan Kakak mu, ayo antar Mamah bertemu dengan Kakakmu." Mohonnya dengan wajah sendu yang berhasil membuat laki-laki itu tak kuasa untuk menolak.

Disisi Ariana, wanita itu menghentikan mobilnya diparkiran sebuah pemakaman. Tadi dia sudah menanyakan pada Dokter Jasmine mengenai makam seseorang yang tak lain tak bukan adalah makam mendiang istri dari Arthur.

Sambil membawa keranjang bunga ditangan kanannya, Ariana berjalan menyusuri area pemakaman itu hingga dia berjongkok disamping makam yang bertuliskan nama dari mendiang istri Arthur.

"Angelica," gumamnya sambil tersenyum tipis menatap batu nisan didepannya itu.

Dari namanya saja, Ariana sudah sangat yakin kalau wanita itu memang sosok yang lemah lembut dan baik hati seperti namanya, Angel yang berarti malaikat. Mengusap pelan batu nisan itu, Ariana memejamkan matanya karena ingin berdoa dengan khusyuk.

Hingga saat sebuah tepukan terasa dibahunya, Ariana menoleh lalu terdiam membeku menatap seorang wanita paruh baya yang duduk dikursi roda dengan wajah sembab seperti habis menangis. Tapi bukan itu yang menjadi perhatian Ariana, melainkan tanda lahir di dekat telinga kiri wanita paruh baya itu.

"Mamah?" Lirihnya dengan tatapan kosong.

Wanita paruh baya itu mengernyit bingung, "Shena? Kamu mengenal Angelica? Dia anak Tante, dia Kakak nya Regan."

Ucapan wanita itu-Karina, berhasil mengejutkan Ariana hingga menarik paksa Ariana agar sadar kalau dia berada didunia nyata. Tatapan Ariana beralih pada Regan yang menatapnya dengan sorot yang sulit diartikan, lalu tatapan Ariana kembali kearah Karina.

"Angelica, anak Ma-Tante?" Tanya Ariana yang diangguki oleh Karina.

"Nanti Tante ceritakan, Tante ingin ngobrol dulu sama anak Tante."

Membiarkan Karina melepas rindu pada makam Angelica, Ariana memilih mundur menjauh dan ketika sudah selesai, mereka berdua pun ngobrol ditaman dekat makam ini, sedangkan Regan menunggu dimobil karena Karina hanya ingin ngobrol berdua bersama Ariana.

"Tan?"

"Ica memang anak Tante, dulu dia mengalami sesuatu yang malang hingga harus dinyatakan hilang." Karina terkekeh miris dengan sorot sedih yang begitu ketara.

"Maksud, Tante?"

Karina tersenyum, "Hari itu Ica dikabarkan hilang dan Tante baru tau setelah sebulan anak Tante dinyatakan hilang karena dia tak ada kabar sama sekali. Saat diselidiki, ternyata tempat terakhir anak Tante berada disebuah jembatan. Menurut CCTV setempat, Ica ditusuk oleh seseorang dan dibuang kesungai disana..."

Ariana TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang