44 | Ariana

6.3K 401 5
                                    

H A I !👋

- H A P P Y R E A D I N G -

***

"Jika Tuhan memang menakdirkan mu untukku, tetap lah bersamaku dan jangan meninggalkanku."
- Ariana Angelica Moya

"Aku mencintaimu, ada hal lain yang perlu ku buktikan? Haruskah aku membelah dada ini, memberikan hatiku untukmu?"
- Arthur De Arnault

"Sejatinya, tidak ada kehidupan yang sempurna! Tapi aku ingin kesempurnaan."
- Shena Angeline

***

Pagi menyapa, cahaya matahari pun perlahan mulai menunjukan wujudnya diatas langit sana. Diatas sebuah kapal pesiar, Ariana berdiri dengan segelas coklat hangat ditangannya. Menyeruput perlahan coklat hangatnya sambil menikmati suasana matahari terbit dari atas sebuah kapal.

Sampai tak lama kemudian, sebuah tangan kekar terasa melingkari perutnya bersamaan dengan tumpuan dagu yang terasa membebani bahunya. Satu tangan Ariana yang tak digunakan untuk memegang gelas, bergerak mengusap punggung tangan Arthur yang melingkar diperutnya.

Bibir alami nya yang tanpa diberi sentuhan lipstik itu tertarik keatas, tersenyum tipis dengan pandangan yang tetap menatap lurus kedepan. "Ar, takdir begitu lucu mempermainkan aku tapi aku sangat berterima kasih pada Tuhan."

Pada kenyataan nya, Ariana telah mengalami sebuah peristiwa yang tak akan pernah dialami orang lain karena itu memang sangat mustahil. Di ingatan nya, dia menyaksikan pernikahan kedua Ayahnya yang padahal, Ibunya masih ada. Lalu dia ditusuk dan dilempar ke sungai, dari kejadian itu, dia memang melupakan peristiwa selanjutnya.

Tapi sekarang dia sudah mengingatnya, terlepas jatuh dari atas jembatan. Tubuhnya terbawa arus sungai hingga menepi dan ditemukan oleh Arthur yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Menikahinya dengan niat ingin membahagiakan, namun malah memberi petaka untuk Ariana sendiri yang kala itu lupa ingatan.

Melewati hari-harinya dengan penuh kejadian mengenakan juga tak mengenakan. Ariana berusaha menikmati hidupnya sampai dimana, dia harus koma selama beberapa tahun. Terbangun ditubuh Shena lalu kembali lagi ke raganya yang sedang terbaring kaku diatas sebuah brangkar rumah sakit.

Alur kehidupan nya begitu rumit dan membingungkan, seakan Tuhan memberi jalan berliku-liku untuknya menggapai sebuah kebahagiaan. Terbukti, sekarang dia sudah mendapatkan kebahagiaan nya. Dia kembali kelingkaran bersama dengan suaminya dan anak-anaknya yang sangat dia cintai.

"Jika Tuhan memang menakdirkan mu untukku, tetap lah bersamaku dan jangan meninggalkanku." Ariana berucap pelan sambil menoleh, membuat hidung mancung keduanya bersentuhan secara tidak sengaja.

Arthur menggerakan kepalanya, membuat hidungnya bergesekan dengan hidung mancung istri tercintanya. "Aku mencintaimu, ada hal lain yang perlu ku buktikan? Haruskah aku membelah dada ini, memberikan hatiku untukmu?"

Ucapan nya sungguh manis melebihi gula, Ariana tertawa pelan dibuatnya. "Ada banyak hal yang perlu kau buktikan, Arthur."

"Apa itu, sayang?"

"Buktikan jika kau tak akan mencintai perempuan lain selain aku,"

Mendengar itu, Arthur menaikan satu alisnya. "Untuk yang satu itu tidak bisa, sayang."

Mata Ariana memelotot kaget, dia refleks menjauh, membalikan badannya hingga berhadapan dengan Arthur. "Apa maksud mu?! Kau berniat menduakan aku lagi?!"

Ariana TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang