35 | Ariana

8K 543 28
                                    

H A I !👋

- H A P P Y R E A D I N G -

***

"Sayang, ayolah. Aku sudah puasa selama dua bulan loh,"

Ariana memutar bola matanya jengah, dirinya baru saja selesai menyusui Shane dan juga Elister lalu bayi besarnya segala meminta hak nya. Ah, tak terasa, sudah dua bulan berlalu sejak hari dimana Shane lahir. Bayi tampan itu lahir dihari dan bulan yang sama seperti hari kelahiran kedua Kakak kembar nya.

"Ada anak-anak, Ar."

Arthur yang tiduran dibelakang Ariana hanya bisa mencebik kesal sambil menciumi bahu terbuka istrinya, Ariana hanya diam, membiarkan suaminya melakukan apa yang dia mau. Sambil terus menatap Elister dan Shane yang tidur disampingnya, tanpa sadar Ariana tersenyum miris.

Ketakutan itu kembali hadir. Jika menurut cerita transmigrasi dinovel yang pernah dirinya baca semasa hamil Shane, setiap pemilik raga pasti menemui jiwa baru yang akan menempati raganya. Si pemilik raga pasti akan meminta untuk si jiwa baru menyelesaikan sesuatu yang belum selesai.

Dengan timbal balik, tubuh si pemilik raga akan menjadi milik si jiwa baru. Tapi dirinya? Jangankan diberi tugas, Shena saja tidak pernah menemuinya meski dimimpi sekalipun. Ariana hanya takut, jika dia kembali ke sang pencipta lalu bagaimana dengan suami dan anak-anaknya? Ariana tidak mau mereka jadi kacau.

Shane, apakah Shena masih hidup atau tidak, menurutmu bagaimana? Batin Ariana sambil memainkan tangan mungil Shane.

"Sayang, aku gak tahan."

Mendengar suara serak tepat disamping telinganya, Ariana menghela napasnya pelan, membiarkan tubuhnya digendong oleh sang suami. Dibawa kesofa yang bisa diubah menjadi sebuah kasur. Ariana hanya menahan suaranya ketika Arthur memulai permainan kesukaan nya.

Dinegara lain, dua pria berbeda usia tampak harap-harap cemas menunggu seseorang yang mereka sayangi. Seseorang itu tadi sempat kejang-kejang hebat dan kini sedang ditangani pihak medis. Pria yang lebih muda tampak menunduk dengan tangan terkepal erat.

"Pih, Marvel takut." lirihnya tanpa mendongak.

Sang Papih menghela napasnya kasar, lalu mengusap bahu Putranya. "Percayalah, Vel. Adikmu pasti kuat, kita akan kumpul bersama-sama lagi nanti."

Marvel terkekeh miris, "Andai aku tau dari dulu kalau dia Adikku. Pasti aku tidak akan pernah menaruh hati padanya," gumamnya.

Mendengar gumam-an sang Putra, pria yang tak lagi muda itu kembali menghela napasnya kasar. Dia sudah mendengarkan kisah tentang Putranya bersama Putri bungsunya, dimana saat Marvel tidak tahu kalau perempuan yang dia cintai adalah Adik kandungnya sendiri.

"Theodore Marvellio Baskara! Berhenti mengenang masa lalu, lupakan perasaanmu itu. Dia Adik mu! Adik kandungmu! Kalian sedarah," Ucap pria bernama Arsen itu.

"Akan kucoba," lirihnya dengan tatapan kosong.

Ya, dialah Theodore Marvellio Baskara. Seorang pria lajang yang belum move on dari masa lalunya, dari cinta pertamanya-Ariana Angelica Moya. Cinta pertamanya yang ternyata Adik kandungnya sendiri. Sial, kenapa dunia ini begitu kejam? Dari jutaan perempuan didunia ini, kenapa harus Ariana yang menjadi Adik nya?

Ariana TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang