H A I !👋
- H A P P Y R E A D I N G -
***
[Hasil Revisi]
Senyum di wajah Ariana terlihat tulus saat dia menatap Nial yang tengah asik memakan ice cream sambil berceloteh ria. Ariana terkekeh pelan lalu mengusap pipi Nial yang terkena noda ice cream coklat itu.
"Thank you, Aunty." Ucap Nial dengan senyum manisnya.
"Your wellcome, boy." Jawab Ariana seraya kembali menatap depan karena saat ini dia sedang menyetir mobil menuju taman kota terdekat.
Setibanya ditaman kota, Ariana turun lebih dulu lalu segera membuka kan pintu untuk Nial yang langsung membuat Nail tersenyum manis seraya berucap terima kasih. Ariana terkekeh pelan lalu mulai mengandeng satu tangan Nial sambil melangkah.
Dihadapan mereka saat ini ada banyak anggota keluarga yang sedang berkumpul. Ada juga anak-anak seusia Nial yang tengah bermain masih dengan seragam sekolahnya yang berhasil membuat Ariana geleng-geleng kepala.
"Boy, nanti kalau kamu sudah masuk sekolah lagi. Kamu tidak boleh langsung main saat pulang sekolah. Biasakan pulang kerumah lebih dulu, istirahat, lalu main saat sore hari, paham boy?" Ariana menunduk, menatap Nial yang tengah mendongak menatapnya dengan fokus.
Anak laki-laki itu mengangguk semangat sambil mengangkat ibu jarinya. "Siap, Aunty!"
Keduanya pun kembali melanjutkan langkah yang sempat tertunda tadi. Mereka berjalan cukup jauh karena mereka sudah hampir menyusuri luasnya taman itu. Karena lelah, Ariana pun memilih duduk dikursi panjang sedangkan Nial memilih bermain dengan anak seusianya.
Saat sedang asik memperhatikan Nial, Ariana dibuat tersentak kaget kala ada tangan mungil yang memeluk erat kakinya. Dia menunduk menatap bingung sosok balita imut nan menggemaskan yang kini tengah menatap nya polos.
"My!"
Balita itu memekik senang seraya bertepuk tangan yang berhasil membuat Ariana menggigit bibir bawahnya menahan rasa gemasnya pada balita laki-laki itu. Ariana bangkit lalu berjongkok dihadapan balita yang masih setia menatapnya polos.
"Dimana Mommy kamu, sayang?" Tanya Ariana seraya membawa tubuh mungil berisi itu kedalam gendongannya.
Tangan mungil balita itu menunjuk kearahnya, "Ni My na El!" Ucapnya dengan riang seraya mengecup basah pipi Ariana yang berhasil membuat gadis itu terkekeh gemas.
Kalau dilihat-lihat, balita itu sepertinya baru berusia sekitar 1 tahun lebih 3 bulan-an mungkin. Tapi tidak tahu juga, karena Ariana hanya mengarang dan asal menyimpulkan saja. Melihat wajah menggemaskan Elister, Ariana berhasil dibuat terkagum-kagum.
"Ini Kakak, bukan Mommy." Ucap Ariana seraya membalas mengecup pipi bulat dengan rona merah alami balita menggemaskan itu.
Karena pegal berdiri, Ariana pun memilih duduk dikursi panjang dengan Elister di pangkuannya yang sibuk berceloteh ria. Elister masih sangat kecil, tapi sudah pandai berbicara. Ah, menggemaskan sekali anak manusia satu itu.
Terlalu fokus memuji tingkah menggemaskan Elister, Ariana sampai tak menyadari kehadiran seseorang yang langsung merebut Elister dari pangkuannya secara tiba-tiba.
"Jangan sentuh Adikku!"
***
Alister menatap jengah Adik perempuannya yang tengah sibuk menyisir surai sebahunya itu. Sudah hampir sejam dia menunggu Adik perempuannya selesai bersiap-siap tapi sampai sekarang belum juga selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ariana Transmigration
Fantasy21+ Ariana, sosok perempuan cantik berlidah tajam dan juga cuek. Ariana membenci takdir hidupnya, sangat .... Sangat membenci takdir hidupnya! Hidupnya sudah hancur dan bertambah hancur saat dia harus bertransmigrasi ke raga sosok perempuan bernama...