True Mother's Love

20

Dear mas abimanyu

Ketika 2 hati disatukan menjadi Cinta dan itu berlaku untuk pasangan yang saling mencintai..
Bagi kita 2 hati bila di satukan bukan Cinta yang tumbuh melainkan luka yang terus menerus menyakiti..

Aku tidak menyalahkan keadaan atau pun rasa sakitmu tapi tolong jika bukan Cinta yang kau beri atau bukan sayang yang aku dapat..
Setidaknya hargai aku selayaknya seorang wanita dan seorang ibu..

Jika kamu menderita! Aku jauh menderita! karna harus menjauhi anak-anakku sendiri..
Sulit bagiku meraih empatimu..
Aku harus mengorbankan banyak hal untuk mendapatkan 1% rasa empatimu itu..

Maaf jika apa yang aku lakukan membuat kamu tersakiti mas..
Aku tau pasti akan sangat membenciku jika kamu tau fakta dibalik hilangnya ingatanku..
Tapi sebelum itu kamu harus tau aku melakukan hal itu demi kedamaian keluarga ini..
Demi menciptakan sebuah keluarga bahagia untuk azizi dan Putri kecilku..

Marahlah!
Marahlah setelah kamu baca surat ini padaku tapi tolong jangan sampai azizi mengetahui kemarahanmu..
Kamu ayahnya dan dia tidak boleh sampai membembencimu..

Azizi didalam mobil melirik shani sesekali, dia menggenggam sebuah surat ditangannya. Surat yang ditemukan oleh azizi semalam dikamar shani ketika dia mencari bolpoin milik shani untuk dia pinjam..

Namun tampa disengaja di dalam laci azizi menemukan surat itu, awalnya azizi tidak mau tau isinya tapi karna kekepoannya maka dia berani membacanya..

Hati azizi seolah diremas ketika membacanya, air matanya tak henti jatuh ketika mengetahui begitu banyak rasa sakit dan pengorbanan yang shani berikan untuknya untuk keluarga nya.

"Azizi! "Panggilan shani pun menyadarkan azizi dari lamunannya

"Hah! Iya ci kenapa? "

"Kamu sakit? Kok pucet! "Shani mengecek kening azizi

Azizi meraih tangan shani, tiba-tiba azizi memeluk shani dan menangis. Shani yang tidak tau apa-apa sempat terkejut melihat reaksi azizi pagi ini..

"Aku sayang banget sama cici.. Hiks.. Plis jangan pergi lagi hiks.. "Isakan tangis azizi pecah dipagi itu

Shani dengan lemah lembutnya mengusap-usap punggung azizi "selama cici bernafas.. Cici akan selalu ada untuk kamu juga adek.. "

Mendengar itu tangis azizi semakin kencang, entah apa yang azizi rasakan saat ini tapi yang jelas azizi begitu bersyukur tuhan hadirkan shani untuk menjadi ibunya..

Abimanyu seharian dibuat gelisah soal hubungan shani dengan pria lain, dia tidak bisa diam terus menerus atau azizi akan kehilangan ibunya..

Abimanyu pun pergi ke kediaman danu, disana terlihat danu sedang terapi berjalan dengan didampingi sang istri..

Danu melihat menantunya dengan tatapan tidak suka"untuk apa anda kesini.. Bukankah anda sudah mendapat apa yang anda mau"

"Saya tidak suka basa-basi.. Tolong! Katakan pada anak anda untuk tidak bertunangan.. Saya tidak mau tau bagaimana anda melarangnya.. Yang jelas saya ingin tidak ada lelaki lain dihidupnya.. Dia sudah menikah "abimanyu berbalik arah membelakangi mereka berdua karna abimanyu tidak suka melihat wajah danu..

"Untuk apa saya melarangnya? Pertunangan itu dilakukan karna keinginannya.. Toh soal status saya sudah bilang saya akan urus soal perpisahan kalian"ucap danu

Abimanyu mengepal tangannya "saya tidak suka berdebat... Ikuti saja ucapan saya maka kalian akan selamat"

"Anda mau ngancam saya? Hah! Saya tidak takut.. Kenapa? Karna jika sampai shani tau kebenarannya shani bukan hanya pergi dari kehidupan kalian tapi dari dunia kejam ini.. Ingat penyakit shani bukanlah penyakit yang ringan, jika anda ingin melihat anak anda terus tersenyum bersama shani.. Maka sekarang andalah yang ikuti ucapan saya "

Mendengar hal itu abimanyu yang geram memutuskan untuk pergi dari rumah mertuanya itu..

Risa mendekati suaminya"yah.. "

"Ayah hanya ingin shani lepas dari pria jahat sepertinya.. Ayah juga ketakutan jika hal buruk terjadi pada Putri kita tapi bagaimana lagi ayah bisa memisahkan mereka jika bukan dengan seperti ini"danu menarik nafas panjang sekali

"Bunda tau semua terasa sulit bagi anak kita.. Bunda takut jika mengingat kondisi Putri kita.. Apa lagi cucu kita, hati ibu sakit jika harus mendengar suara tangis nya.. Seharusnya disaat seperti ini, shani akan selalu disisi anaknya tapi karna keadaan hal itu sulit terjadi.. "

"Ya.. Ayah paham dengan ketakutan bunda tapi kita bisa apa? Kita untuk saat ini harus mencari cara untuk membawa shani juga anaknya pergi dari kehidupan abimanyu.. Selama shani masih hidup bersama mereka maka hidupnya tidak akan tenang"ucap danu

orang tua mungkin inginkan yang terbaik untuk anaknya dan apa yang dilakukan oleh danu juga risa maka itulah yang terbaik yang dilakukan Mereka untuk kebahagiaan putrinya.

Bersambung
Hay semuanya see you next part ya