Seperti di dalam dugaan, sampai rumah abimanyu meluapkan emosi nya pada shani bahkan sampai malam abimanyu tidak membiarkan shani untuk makan atau minum dan shani dikurung di gudang belakang..
Dengan luka yang di dapat karna sempat di dorong hingga jatuh dan terbentur shani memeluk lututnya, air mata shani lagi-lagi terjatuh.. Sesak di dada bukan karna pengap ada di ruangan kotor tapi sesak ketika hati, pikiran ,raga telah lelah menghadapi semuanya..
Namun tiba-tiba di tengah malam pintu gudang dibuka oleh azizi dan bi parmi"mami.. "
Mendengar suara azizi, shani langsung mengangkat kepalanya "azizi.. "
Azizi mendekati shani dengan membawa kotak obat juga makanan "mami terluka? "
"Azizi kenapa kamu disini? Nanti daddy lihat kamu kena marah sayang.. Ayok kembali ke kamar, bi tolong bawa zee masuk"shani tidak mau karnanya azizi terkena luapan emosi dari abimanyu
Azizi menggelengkan kepalanya "enggak.. Aku tidak mau, biar aja daddy marah kalau perlu sekalian daddy kurung aku disini"
"Zee.. Tolong mengertilah, daddy sedang marah! "
"Ya terus kalau marah kenapa? Mau mukul juga? Enggak mungkin.. Lagian mami ngapain sih mau diginiin "azizi belum tau jika shani sering mendapatkan perlakuan seperti ini dan entah apa reaksinya nanti
Shani memegang wajah Putri sambungnya "apa pun itu alasannya mami harap kamu jangan benci daddy ya sayang.. Ya sudah kamu masuk sekarang "
"Enggak.. Aku mau obatin mami dulu terus lihat mami makan"
"Zee ayolah.. Bi tolong bawa zee pergi sekalian kotak obat juga makanannya saya tidak mau tuan lihat "pinta shani
Azizi dengan sigap memberi suapan untuk shani"mami sedikit saja"
Shani terharu melihat perhatian azizi dan shani akhirnya menerima suapan itu "terima kasih.. Ayok masuk"
Sejujurnya azizi tidak ingin meninggalkan shani tapi dia tidak mau jika nantinya kehadiran dia diketahui abimanyu dan bahkan justru menambah luka di tubuh mami kesayangannya itu..
Setelah pintu gudang kembali di kunci azizi berlari menuju kamar dengan keadaan sedih juga kecewa dan shani pun di dalam ikut menangis..
Pukul 2 pagi..
Abimanyu kembali dari club setelah dia meluapkan emosinya disana, abimanyu duduk di sisi ranjang dan terlihat menarik nafas berat berkali-kali..Abimanyu memang ke club untuk menghilangkan rasa tekanan di dadanya dengan menghibur diri namun berjam-jam disana abimanyu tidak merasa terhibur..
Abimanyu melirik kamar yang sepi dan sofa yang kosong, abimanyu dengan keadaan setengah mabuk pergi ke gudang dan membuka gudang..
Disana abimanyu biasa melihat shani yang tidur namun dalam posisi terduduk memeluk lutut, abimanyu yang masih memiliki hati pun mulai memangku shani dan membawa shani ke kamar untuk di tidurkan di ranjang..
Shani yang terusik dan merasakan ada seseorang di dekatnya ketika membuka mata dia terkejut melihat abimanyu di dekatnya "mas abi.. "
"Tidurlah.."abimanyu pergi kesofa dan mulai membaringkan tubuhnya
Pria berumur ini sulit di tebak, sifatnya selalu berubah-ubah dengan cepat. Shani yang berpura-pura memejamkan matanya bisa melihat bagaimana abimanyu mencari posisi
ternyaman untuk tidur..Keesokan harinya..
Shani terbangun dan melakukan aktivitas sebagai seorang istri melayani suaminya di pagi hari..Teh di meja siap, baju kerja siap, berkas-berkas pun sudah siap.. Semua dilakukan shani dengan teliti memang dasarnya sikap abimanyu yang tidak tau terimakasih sehingga abimanyu tidak pernah mau mengatakan 'terimakasih' pada shani yang telah menyiapkan segalanya..
"Nanti obati lukamu.. Aku tidak mau orang lain lihat luka itu"abimanyu melempar kartu debitnya
"Dikartu itu bisa kamu pakai untuk memenuhi kebutuhan sekaligus berobat.. Akan aku kirim pinnya ke handphone mu"ucap abimanyu
Toktoktok
Azizi datang dengan raut wajah yang tidak enak "boleh zee masuk? "
"Masuklah"ucap shani
Azizi pun masuk kedalam kamar dan duduk di ranjang dan melihat sikap kedua orang tuanya"kalian udah baikan kan"
"Baikkan? Kita baik-baik saja"jawab abimanyu
"Daddy gak bisa mengelak zee tau semuanya.. Ingat ya daddy klau daddy jahat lagi sama mami, zee akan masukan daddy ke gudang juga biar daddy tau pengapnya gudang kaya apa"
"Azizi.. Jangan bilang seperti itu sayang"ucap shani
"Baiklah daddy janji.. Kamu sekarang sudah pintar mengancam daddy ya.. "
"Daddy tuh emang harus diancam biar hatinya kaya malaikat.. "
"Jadi selama ini daddy gak kaya malaikat.. Padahal daddy gak pernah marahin kamu loh"
"Ya beda dong.. Ah gak seru.. Pokonya klau daddy jahatin mami lagi, zee akan hukum daddy juga.. TITIK GAK PAKAI KOMA"tegas azizi
"Baiklah.. Baiklah.. "Waktu memang berputar lebih cepat, putri kecilnya kini telah dewasa Dan bisa mengatakan apa pun Yang dia rasakan..
Bersambung