Shani berlari-lari di tengah hujan kota tokyo Jepang, hanya ingin mencari ketenangan rasanya sulit bagi shani. Pikirannya mau pun hatinya terasa kembali ke tanah air lebih dahulu.
Ditengah lalu lalang orang-orang memakai payung, shani hanya berdiri menatap seorang ibu yang memeluk erat putrinya yang kedinginan.
"Aku ibu yang buruk! Aku tidak bisa memeluknya disaat dia merasa dia sendiri.. "Air mata bercampur hujan membasahi wajahnya
Kenan melihat ke arah shani yang ada di tengah-tengah jalanan kota "indira! "Kenan melepaskan payung yang dia pegang dan berlari kearah shani yang ternyata berdiri ditengah-tengah jalan.
Tangan shani pun berhasil kenan tarik dengan sepersekian detik lagi mobil yang melaju kencang nyaris menabrak tubuh lemahnya itu..
Disamping jalan di dekapan kenan, shani menangis "aku ibu yang buruk hiks hiks.. "
Disaat itu pelukan kenan melonggar seolah dirinya ditampar kenyataan bahwa kenan tidak mungkin bisa mendapatkan hati shani sampai kapan pun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Indonesia.. Dikediaman abimanyu, terlihat azizi menunggu adiknya dikamar yang tiba-tiba demam tinggi. Sepulangnya sekolah achara demam tinggi bahkan saking tingginya achara tidak henti mengigau.
Dalam tidurnya achara masih saja mengigau memanggil-manggil maminya sehingga azizilah yang harus turun tangan untuk menenangkan achara.
"Mamiii! Mamiii! "Matanya tertutup tapi bibir masih mengigau
Azizi setiap jam mengecek suhu tubuh adiknya "masih 39.. Kamu kangen mami ya dek! Sampai sakit.. Sama kakak pun kangen"azizi mengusap air matanya
Tangan kanannya memegang tangan mungil achara "maafkan kakak ya.. Kakak tidak bisa melakukan apa pun"
Bi pinem yang selalu membantu azizi mengurus achara pun datang membawakan kompresan dari air ice "non.. Adek kompres dulu"
Azizi menyeka air matanya "iya bi mana, biar zee saja.. "Azizi mengambil wadah berisakan air dan handuk kecil
Bi pinem merasa sedih melihat azizi yang terus hadir disisi adiknya demi agar adiknya tidak merasa kesepian. Disaat anak seusianya bisa bersenang-senang tapi azizi tidak melakukan nya dia memilih mengurus achara dibandingkan harus bersenang-senang dengan teman-teman nya.
Sama halnya dengan shani di Jepang, kondisi shani sedang demam tinggi. Kondisinya sangat lemah bahkan kenan sampai memasangkan shani infusan juga alat bantu pernafasan.
Seharusnya shani sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit namun shani menolak, dia ingin di apartemen saja sehingga kenan turun tangan untuk merawat shani.
Risa yang masih ada di Jepang memang selalu disisi putrinya "apa kami egois nak memisahkanmu dari anak-anak mu.. Apa ayah bunda egois menginginkan kebahagiaan mu dengan menjauhkanmu dari semangat hidupmu "