Setelah beberapa hari di rawat tidak ada yang mencarinya bahkan abimanyu tidak datang menemui danu hanya sekedar bertanya keberadaan shani..
Shani tau ini akan terjadi tapi dia tidak bisa berharap lebih dari statusnya, kini shani harus lebih kuat menghadapi tantangan yang pasti akan kembali menghantuinya..
Setelah berdebat panjang dengan danu atas kepulangannya hingga pada akhirnya shani memutuskan kembali ke villa milik abimanyu dengan berharap azizi masih di sana..
Di depan pintu kayu shani menarik nafas dalam karna setelah pintu ini terbuka akan ada masalah baru yang timbul terus-menerus salah satunya shani yang menghilang beberapa hari..
Shani yang akan memijit bell tiba-tiba dikejutkan oleh pintu terbuka dimana azizi sudah ada dibalik pintu itu "omg mami.. Mami akhirnya pulang" dengan bahagianya azizi memeluk shani
"Mami curang! Mami cuman kasih tau daddy klau mami ada acara keluarga.. Sedangkan, zee disini kebingungan cari mami"jawaban azizi diluar ekspektasinya
"Acara keluarga? "
"Zee ajak mamimu kedalam dulu.. Dia baru datang, dia pasti lelah"abimanyu muncul dari arah belakang azizi
"Oh iya ayok mami"azizi mengajak masuk kedalam villa
Abimanyu melihat kembali wajah cerita azizi membuatnya lega "daddy akan lakukan apa pun agar kamu selalu bahagia zee"walaupun tau segalanya, abimanyu tetap tidak memberi tau kenapa shani menghilang beberapa hari..
Kedatangan shani kembali menghidupkan rumah, kasih sayangnya terhadap azizi terasa oleh abimanyu ketika mendengar tawa putrinya itu.. Abimanyu menyayangkan jika shani adalah anak dari penabrak istrinya, jika bukan mungkin dengan senang hati abimanyu akan memperlakukannya dengan baik..
Canda tawa keduanya sangat lepas sehingga para pelayan ikut terharu karna meraka tidak pernah mendengar tawa seperti itu pada nona mudanya itu..
Aku memang bukan ayah yang baik tapi aku akan berusaha yang terbaik untuk kebahagiaan anakku..
- Abimanyu
Waktu terus berjalan, shani menikmati perannya sebagai ibu sambung bagi azizi.. Walaupun dia tidak mendapatkan perlakuan baik dari suaminya tapi setidaknya dia bisa ternyum melihat azizi tersenyum untuknya..
Pagi ini azizi akan menjadi petugas pengibar bendera di sekolahnya sehingga dia harus berangkat pagi sekali.. Azizi memang santai tapi shani yang sibuk kesana kemari untuk mempersiapkan keperluan azizi..
"Kamu harus makan zee.. Upacara itu akan menguras tenaga kamu"shani memasukan beberapa buku yang dia bawa dari kamar untuk dibawa azizi
Azizi yang masih mengantuk hanya malas-malasan menghabiskan makanannya, shani yang melihat hanya menggeleng pelan pelan kepalanya.
Azizi pagi ini memang sangat ngantuk karna semalam dia menghabisi berjam-jam hanya demi menonton kreator TT live sehingga tidak sengaja azizi menyenggol gelas susu disamping nya hingga jatuh dan pecah..
"Astagfirullahaladzim "shani terkejut begitu pun azizi
Azizi dan shani langsung mendekati pecahan gelas itu "sorry mami" azizi meminta maaf pada shani
"Tidak apa, biar mami yang bereskan.. Kamu habiskan dulu sarapannya" shani begitu lembutnya
"Enggak biar zee bantu ya mi.. "Azizi yang nekat membantu shani ,tidak sengaja justru terkena pecahan kaca gelas sehingga jarinya berdarah..
"Ya ampun zee.. "Shani meraih tangan azizi
"Aws perih mi.. "Azizi meringis
"Azizi!!! "Abimanyu yang baru datang dari kamar terkejut melihat darah di tangan putrinya
Abimanyu pun langsung ambil kotak obat dan mulai mengobati luka di tangan putrinya itu, shani merasa bersalah karna membiarkan azizi membantunya.
Satu masalah terjadi dan shani harus siap mendapatkan hukuman dari kesalahan yang tidak dia lakukan, apa pun yang terjadi pada azizi maka shani siap-siap mendapatkan hukuman dari suaminya.
Jika azizi terluka di tangannya saat ini maka shani harus mendapatkan luka itu juga, entah kenapa abimanyu tidak memiliki hati ketika melukai tangan shani setelah azizi pergi ke sekolah..
"Awss sakit mas"shani meringis ketika kaca menggores ditangannya dan mengeluarkan darah segar
Art yang lihat hanya bisa menyaksikan semua itu tampa mampu membela majikannya..
"Sudah saya ingatkan jangan buat anak saya terluka, sekecil apa pun lukanya maka kamu harus merasakannya"ucap abimanyu dengan tegas
Shani sungguh tidak beruntung memiliki suami yang tidak memiliki hati, tapi shani tidak bisa melakukan apa-apa selain mengadu pada sang pencipta. Di rumah tampa azizi seperti neraka baginya dan tempat ternyaman di rumah yang sangat besar itu hanyalah kamar azizi dan tempat ibadah..
Setelah disakiti shani selalu menyendiri di mushola di rumah itu, shani menangis sejadi-jadinya "kuatkan shani.. Ya rabb.. Hiks hiks"
Dari sekian art hanya bi parmi yang selalu memeluk shani seperti putrinya sendiri, bi parmi adalah art paling tua di rumah itu dan bi parmilah yang selalu menenangkan shani.
"Sudah cah Ayu.. Semua ini ujian, iklas ya.. Bibi tau tuan sangat keterlaluan tapi bibi tidak bisa bantu apa pun selain menguatkan hatimu.. Bibi yakin akan ketulusan cah Ayu menyayangi nona muda.. Bibi bisa rasakan itu.. Yu sudah sabar, iklas ya "
Pelukan bi parmi begitu erat sehingga shani tidak bisa berkata apa pun selain menangis"Tuan itu aslinya baik tapi sejak istrinya tiada semua berubah, bibi tau bagaimana semua itu bisa merubahnya seketika "cerita bi parmi
Bersambung