Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapkan tisu yang banyak karna part kali ini akan banyak air mata
° ° °
Kehamilan shani disambut bahagia oleh azizi, dia begitu menunggu kehadiran adik bayinya. Sedangkan shani diliputi dilema yang amat besar.
Setiap langkah akan terhitung waktu yang mengikis usiaku.. Setiap detiknya ada tarikan nafas yang terhenti walaupun tak lama..
Jalan hidupku persekian detik berubah.. Tidak ada kebahagiaan yang nampak di depan mataku..
Air mata seolah cermin senyuman semu dariku.. Air mata pengaplikasian kebahagian yang terlihat tapi nyatanya luka yang tergores dalam..
Sakit!!! Ya sangat sakit.. Terluka!!! Ya sangat terluka.. Aku berdiri dengan kakiku dengan tegapnya di hadapan putriku.. Tapi aku terinjak-injak oleh kakinya di balik putriku..
Shani berjalan di sisi kolam renang dirumah mewah itu. Disaat semua tertidur shani hanya berjalan-jalan berputar disekitar kolam berenang dan menertawakan kehancuran dirinya..
Semuanya benar-benar telah hancur disaat kebahagiaan nya satu persatu hilang termasuk.. Alan yang memilih menikah dengan wanita lain dengan waktu yang sangat singkat.
Tadi pagi di temani azizi, shani datang menghadiri pernikahan itu.. Tema pernikahan alan adalah tema pernikahan impian mereka dulu..
Langkah shani terasa berat sekali melangkah kehadapan alan yang menatap dirinya sendu..
Shani berjalan di tengah bunga-bunga cantik berwarna putih dimana dulu, dia bermimpi di ujung sana alan akan menyambutnya dengan senyuman bahagia..
Air matanya jatuh ketika melihat alan benar-benar di ujung sana untuk menyambutnya namun bersama wanita lain..
Shani yang tiba-tiba lemas hampir saja terjatuh namun azizi menahan nya"mami tidak apa-apa "
Shani melihat azizi dan merangkulnya "mami baik-baik saja"
"Kalau mami sakit kita lebih baik pulang lagi aja"ucap azizi
Disaat dia rapuh seperti ini hanya azizi lah yang mampu menyanggah nya agar kembali berdiri tegap dan menghadapi segala macam ujian hidup..
Mereka pun kembali berjalan menuju altar, ketika shani berhadapan dengan alan tiba-tiba wajah alan berpaling darinya..
"Terimakasih shani sudah hadir.. " ucap istri alan dengan ramah
"Sama-sama.. Bahagia selalu untuk kalian"shani memeluk Widya
"Aku akan jaga alan dengan baik shan.. "Bisik widya
"Aku percaya itu"jawab shani pelan
Ketika pelukan terlepas, shani sempat melihat alan yang memalingkan wajahnya "selamat ya Alan Widya.. Langgeng terus hingga kakek nenek"
Perkataan itu menjadi perkataan terakhir sebelum kisah mereka tertutup sangat rapat..
Melangkah mendekati mamanya alan, air mata shani tidak bisa lagi di bendung. Mama alan langsung menggenggam erat tangan shani "mama percaya kamu melakukan semua ini karna alasan yang besar.. Mama percaya kamu bukanlah wanita yang gila harta sehingga menikahi pria kaya.. Mama hanya berharap keputusan kamu akan menjadi kebahagiaanmu kelak dan mengganti kebahagianmu bersama alan"
Shani mengangguk, shani pun ditarik dalam pelukan mamanya alan "bahagia terus nak.. Jangan lupakan mama walaupun kalian sudah tidak bersama lagi"
Terasa semakin tersayat hati shani, setelah melepas pelukan hangat mamanya alan kini giliran papanya alan memeluk shani dengan erat..
"Putri papa.. "Papa alan begitu menyayangi shani seperti anak kandungnya sendiri
"Papaaa.. "Lirih shani
"Semua akan baik-baik saja nak.. Papa percaya itu, kuat sayang.. Kamu harus kuat"papa alan seolah tau jika shani sedang sangat rapuh
Tangan papa menghapus air mata shani "Putri papa harus kuat.. "
Shani mengangguk"iya pa.. "
Shani pun melangkah pergi meninggalkan altar, kakinya berat sekali meninggalkan semuanya.. Shani sempat melirik alan yang masih enggan melihat kearahnya..
"Mami mau makan atau pulang? "Tanya azizi
"Kita pulang saja zee.. "Mereka pun memutuskan meninggalkan pesta tampa menyantap makanan yang telah di sediakan..
Di tempat parkiran.. Shani sempat melihat kebelakang kearah pesta itu dan menarik nafas panjang..
Azizi pun melangkah masuk kedalam mobil, sedangkan shani masih memegang pintu mobil namun tidak membukanya..
"Shaniii!!! "Teriak seseorang dibalik tubuhnya
Ketika shani berbalik terlihat alan berdiri melihat kearahnya.. Jarak mereka hanya 3 meteran. Alan mendekati shani perlahan dan langsung memeluknya erat..
Pelukan alan begitu erat ,alan seperti tidak ingin melepas shani kembali.. "Aku sangat mencintaimu shan.. Sangat.. "
Air mata shani kembali terjatuh, tangannya membalas pelukan alan "aku pun hiks.. Maafkan aku alan hiks hiks maafkan aku.. Yang lemah ini hiks"
Alan yang mendengar isakan shani langsung mengusap air mata shani "tidak jangan menangis.. Aku mohon"
Alan memegangi tangan shani "aku tidak mau melihat kamu menangis aku mohon jangan menangis untukku.. "
Shani tertunduk, alan memegang dagu shani agar terus melihat kearahnya "walaupun jalan kita sudah berbeda.. Kamu harus tau Cinta ini masih utuh hanya untukmu"
Shani menggeleng pelan "tidak jangan lakukan itu.. Cinta kita sudah berakhir dan kini berikan Cinta itu pada istrimu karna dia yang lebih berhak.. "
Shani tersenyum dan merapih kan jas putih milik alan, shani juga merapihkan rambut alan yang berantakan "pergilah.. Temui istrimu dan mulailah mencintainya.. "
"Tapi shan.. "
"Widya adalah wanita yang baik.. Maka cintailah dia jauh lebih besar dari aku.. Aku percaya kamu bisa memberikan kebahagian utuh untuknya"
Alan menarik nafas ketika melihat mata shani yang memberikan kepercayaan untuknya"baiklah.. Kamu pun harus bahagia bersamanya karna ketika kamu terluka bukan hanya aku, atau orang tua mu yang terluka tapi orang tuaku pun ikut terluka.. Aku tidak ingin mereka terluka sama seperti aku tidak ingin melihatmu terluka.. Maka berjanjilah kamu harus bahagia"alan memberikan jari kelingkingnya
Shani mengikatnya dengan kelingking nya"aku tidak berjanji tapi aku akan berusaha lebih baik "
"Aku tau itu.. "Alan memegang kepala shani dan mengusapnya dengan lembut
"Selamat tinggal cintaku"ucap alan
"Selamat tinggal cintaku "balas shani
Keduanya saling berhadapan dan melempar senyuman tulus..
Bersambung Dikiranya panjang eh ternyata pendek kisahnya hehehe.. Simpan dulu ya nangis-nangis nya nanti akan lebih nangis bombay.. Sabar jangan emosi Hehehe see you