Sore hari setelah menjemput si bungsu, shani dan azizi berencana untuk makan sushi di salah satu mall yang tidak jauh dari universitas dimana azizi mengenyam pendidikan..
Awalnya biasa saja, mereka makan bertiga sambil bercerita dan tidak ada yang aneh siang itu namun beberapa menit kemudian tiba-tiba anin datang mengguyur shani dengan minuman diatas meja..
Semua mata tertuju pada adegan itu, azizi mau pun si bungsu terkejut melihat shani basah karna air..
"hati-hati ada pelakor disini! "Teriak anin
Azizi yang tidak terima mendorong tubuh anin "siapa pelakor? Mami atau tante! Tunggu ya tante.. Mami juga daddy itu nikah resmi dalam status daddy duda.. Terus tante hadir deketin laki orang jadi plakor disini mami atau tante saya benarnya! "
"DIAM KAMU! "anin yang kesal ingin sekali menampar wajah azizi namun tangannya ditahan oleh shani
"Saya tidak peduli anda mengguyur saya atau tidak.. Dan saya tidak peduli dengan panggilan pelakor.. Saya diam! Tapi dengan cara anda ingin menampar wajah Putri saya.. Saya sebagai ibu tidak bisa diam saja dan saya tidak terima "shani menghempaskan tangan shani
Shani melirik achara "zee bawa achara sekarang.. Kita pulang, biar mami bayar dulu semuanya"
"Iya mi.. Ayok dek"azizi pun membawa achara pergi
Keamanan dan manager restoran pun datang "maaf ada apa ini"
Shani mengeluarkan kartu debitnya "maaf atas ketidak nyamanannya pak.. Biarkan saya ganti rugi atas kekacauan ini"
Anin yang kesal melengos begitu saja tampa minta maaf atau mengakui dia salah. Shani disini hanya bisa menarik nafas dalam-dalam dengan kejadian tidak terduga ini.
Sampai rumah..
Shani langsung menyuruh kedua anak nya untuk membersihkan diri dulu begitu pun dengan dia..Baru buka pintu kamar tubuh abimanyu sudah berdiri tegap dihadapannya "anin mengganggumu lagi? "Tanya abimanyu
"Yaaa.. Lebih jelasnya dia ingin menampar azizi"
"Hah! Maafkan soal itu.. Aku sudah berkali-kali memberikan pengertian kepadanya tapi dia tidak mau mengerti"
"Maka dari itu jangan pernah mempermainkan perasaan seorang wanita"shani pun menabrak tubuh abimanyu untuk segera masuk kamar
Abimanyu pun mengikuti shani masuk kedalam kamar "kamu tidak marah dengan hadirnya anin mengusik keluarga kita"
"Apa yang membuat aku harus marah? Toh anin hadir sebelum aku ada dikeluarga ini.. "Shani menyimpan tasnya
"Kamu tidak cemburu? "
Shani terdiam dan berbalik "cemburu? Kenapa harus cemburu aku disini untuk anak-anak.. Cintaku hanya untuk mereka, jika anin merebut mereka tentu aku akan cemburu tapi ini kan tidak.. "
"Aku ini suamimu, aku selalu cemburu pada temanmu karna dia bisa menemani mu terus selama tiga tahun.. Bahkan kamu bisa tersenyum untuknya sedangkan untukku sulit "
"Kenan adalah penolongku dia sahabat terbaikku.. Dia menghibur ku dikala tangis, rindu yang kurasa selama ini.. Kamu dan dia jauh berbeda.. Sangat beda! "Ucap shani
Abimanyu mendekati shani "aku pun ingin melihatmu tersenyum padaku! Sama seperti kamu tersenyum untuknya dan anak-anak "
Shani melepaskan jam tangannya dan duduk di atas ranjang "aku ingin istirahat mas.. Bisakah kamu tinggalkan aku sendiri? "
Shani selalu lari dari pembicaraan yang serius soal Cinta,dia trauma dengan cinta yang abimanyu berikan. Dia takut masa lalu terulang kembali seperti dahulu dan kembali melukai cintanya yang tulus.
Bersambung
Dikit dulu ya hehehe
Kerja dulu akunya
Semangat