Azizi tidak bisa menerima kenyataan bahwa shani telah pergi untuk selamanya, azizi selalu berontak dan melarang suster membawa shani pergi. Azizi masih yakin bahwa maminya tidak mungkin meninggalkan dia..
"Mami zee ikut ya hiks.. Klau mami gak bangun hiks hiks zee ikut mami aja"azizi terus memeluk shani
"Betapa egoisnya kamu abimanyu! Kamu sendirilah yang membuat anakmu seperti ini!"sindir danu
Abimanyu lemas, dia masih berandai-andai bahwa semuanya hanya mimpi buruk. Dia ingin segera bangun!
2 kali azizi ditinggalkan, 2 kali juga kehilangan kasih sayang seorang ibu. Bagi azizi kini hidupnya sama seperti dulu hampa tampa pegangan.
Air mata azizi terus jatuh memeluk foto dirinya bersama shani, baru beberapa jam ditinggalkan hati azizi sudah sangat kosong.
"Bagaimana caranya kelak jika adek tanya kenapa mami pergi? Zee harus jawab apa mi hiks hiks"tangannya terus mengusap-usap foto itu
Pintu kamar pun terbuka setelah sempat diketuk beberapa kali. Abimanyu yang memakai baju koko putih dan masih terlihat sisa-sisa tanah pemakaman yang menempel di baju kokonya.
"Zee! Daddy dengar kamu belum makan.. Ayok makan dulu nanti kamu sakit nak"ajak abimanyu
"Zee gak laper"
"Jangan siksa diri kamu seperti ini"ucap abimanyu
"Siksa! "Senyuman mengembang dibibir azizi di tengah tangisnya
Azizi kembali menangis sejadi-jadinya ketika mengingat betapa menderitanya shani selama menjadi ibunya. Melihat kondisi azizi yang menurun abimanyu jadi takut kedepannya azizi akan seperti apa.
Abimanyu pun takut bagaimana nasib Putri kecilnya yang akan bernasib sama dengan azizi dahulu.