Saat mereka sampai di sekolah tadi, parkiran sudah terlihat ramai. Tapi untungnya lapak untuk parkir Avanza mereka masih tersedia.
Mereka berlima berjalan santai di koridor, hari ini kegiatan pagi seperti nya kosong, jadi semua siswa masih berlalu-lalang. Dimas yang katanya mau piket, masih santuy aja dia jalannya, gak tau aja di kelas teman piket nya sudah ngedumel dan siap melempar nya dengan sapu.
Abimanyu masih terlihat loyo, mata nya seperti di beri dua magnet yang saling tarik menarik untuk menutup kelopak mata itu. Berbeda dengan keempat sahabatnya yang sudah bercanda sambil cekikikan, Dian bahkan sudah memulai aksi nya pagi ini, incaran nya kali ini adalah anak kelas X IPS yang katanya kalem adem ayem.
Abimanyu berjalan dengan langkah lunglai, sampai tubuhnya tak sengaja menabrak bahu seorang kakak kelas hingga tubuhnya yang sedang lemas itu jatuh terduduk di lantai koridor. Banyak pasang mata yang melihat kejadian itu, namun tidak berani untuk tertawa ketika melihat mata tajam empat sahabat Abimanyu yang mengode mereka.
"Jalan pake mata dong!" Seru kakak kelas yang di tabrak di atas kantung seragam nya tertulis nama 'Rio Pranata'
Abimanyu bangkit di bantu Dimas, mata nya menatap tajam lawan bicaranya di depan.
"Jangan macem-macem, masih pagi" bisik Dimas, ketika menyadari tatapan mata Abimanyu
"Mata lo biasa aja!" Teman Rio yang bernama Alvin turut ikut campur, dengan semena-mena mendorong bahu Abimanyu yang masih diam
Empat sahabat Abimanyu tentu marah melihat itu, tapi ini sekolah mereka tidak akan memulai keributan di tempat ini
Tatapan Abimanyu semakin tajam, dadanya naik turun menahan emosi, tangan nya sudah terkepal kuat. Mood nya semakin buruk pagi ini
"Bi.." Saka memegang bahu Abimanyu, menahan anak itu agar tidak menyerang, tapi dengan kasar Abimanyu menepis tangan Saka
Dengan berani ia maju mengikis jarak dengan kakak kelas nya itu, tatapan tajam dan wajah menantang, membuat Rio jengkel sendiri.
Semua mata terperangah kala Abimanyu mengangkat tangan nya dengan nafas memburu "Gomen nasai, oni Chan. Watashi tidak sengaja" ucap nya dengan menyatukan kedua tangannya sambil membungkuk hormat membuat Semua yang ada di sana terperangah.
Keempat sahabatnya memandang datar Abimanyu "Saodah malah becanda" geram Chiko
Rio yang semakin jengkel tanpa aba-aba mendaratkan Bogeman di pipi Abimanyu
Bug!
"Songong lo!"
Abimanyu terhempas, kala Rio mendarat kan bogeman nya di pipi Abimanyu.
Dian langsung menarik kerah seragam Rio dengan emosi "kok main otot lo!" Tidak ada sorot takut dalam mata Dian ketika menghadapi kakak kelas nya itu
"Weh Weh" Alvin menengahi, untuk membela sang teman "santai dong"
"Santai ndas mu! Dia nonjok temen gue!"
"Itu karena temen lo songong" ucap Rio dengan santai "lembek, gaya lo pada aja yang kayak preman" selanjutnya ia tertawa remeh bersama Alvin
"Nih!" Saka menyodorkan sebuah kaca ke wajah Rio. Entah dari mana didapat nya kaca itu
"Apa?!"
"NGACA!" Seru mereka berlima di depan wajah Rio dan Alvin, Abimanyu yang habis di tonjok langsung seger karna ia sedang haus keributan saat ini
"Lagian temen gue gak sengaja, udah minta maaf juga kan dia nya" ucap Saka dengan nada yang tenang
Suasana koridor menjadi sangat ramai karena ulah mereka pagi ini, tidak ada yang berniat untuk menengahi pertengkaran itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Yang Sama
Fanfiction5 sekawan 1000 masalah 1 solusi ~Semesta Yang Sama~