Udara pagi di SMA Garuda Muda terasa sama seperti biasanya. Segarnya embun bercampur dengan wangi parfum siswa siswi yang berlalu lalang di sekitarnya
"Bau minyak nyong-nyong" celetuk Dian sambil menutup hidungnya. Kedatangan nya setelah seminggu absen karna di skors di sambut oleh wangi tersedap sepanjang masa
Dimas mendekati Abimanyu, mengendus di sekitar tubuh nya "si Abimanyu nih yang bau minyak nyong-nyong"
"Mata mu minyak nyong-nyong!" Seru Abimanyu emosi
Chiko dan Saka sudah jalan lebih dulu meninggal kan perdebatan mereka bertiga karna sumber bau minyak nyong-nyong tidak kunjung di temukan
"Selama kita gak ada, jamet itu ada gangguin lo?" Tanya Saka pada Chiko di sampingnya
Chiko terkekeh pelan, tidak ada yang salah sebenarnya pada pertanyaan yang Saka lontarkan, namun kata-kata nya itulah yang membuat Chiko merasa seperti seorang gadis yang di introgasi pacarnya
"Kagak, mereka lima meter di depan gue aja udah gue julitin, gue sindir, gue kata-katain. Gimana mau ganggu gue" jawab Chiko, Saka mengangguk pelan sebagai respon
Saka sudah hafal setajam apa mulut Chiko saat berhadapan dengan orang yang tidak di sukainya
"Ekhem!" Chiko berdehem, memberi kode kepada Saka
Saka yang semula jalan sambil bermain HP, sontak langsung menoleh ke arah yang Chiko tunjukkan melalui gerakan mata
"Ck." Saka berdecak kesal, ini masih pagi dan ia sudah di hadapkan oleh lima manusia jahanam yang saat ini sedang berjalan ke arahnya dan Chiko
"Lama gak jumpa" sapa Rio begitu sampai di depan dua orang adik kelas, yang sekarang menjadi rivalnya
Chiko meroling matanya "Abimanyu mukul kepala lo kenceng banget ya? Sampe pikun gitu. Jelas-jelas kita baru jumpa kemarin sore! Kita gelud kalau lo lupa" Sarkas Chiko
"Santai dong cil, masih pagi juga. Mau gue tambah lebam lo?"
Ancaman putra sama sekali tak berkesan untuk Chiko "sok kuat"
"Mangga muda.. mangga nya bumil remaja~"
suara nyanyian itu mengalihkan atensi Rio dan kawan-kawannya, menatap ke depan dimana Abimanyu, Dian dan Dimas berjalan ke arah mereka dengan santai sambil bersenandung
"Masih pagi bestie, jangan mulai deh" ucap Abimanyu dengan nada yang menggelitik
"Jangan ngerusak Senin pagi yang suram ini ya, met" sambung Dian
Dimas merangkul Chiko dan Saka "mending kita cap to the cus, cap cus. Mereka bau minyak nyong-nyong soalnya"
"Minggir lo!" Perintah Abimanyu sambil menabrak bahu Rio dengan sengaja "udah jamet, bau minyak nyong-nyong lagi"
Rio berdecak kesal, ingin rasanya ia menghabisi lima sekawan itu sekarang juga "awas lo semua" ucapnya sambil memandang tajam kepergian lima rivalnya
☘☘☘"SPADAAAAA!!" Teriak Dimas ketika memasuki kelas, mengangetkan beberapa penghuni kelas yang sedang beraktivitas di dalamnya "BABANG DIMAS YANG GANTENG COMEBACK!"
"Ayang!!" Dian tidak mau kalah, ia berlari ke arah beberapa gadis yang di klaim sebagai pacarnya di kelas "pacar kalian sudah kembali!"
Abimanyu mendengus kesal "alay-- tapi gue mau ikutan. BESTIEEE ADEK NYA TAEHYUNG BALEKKKK!" Suara Teriakan Abimanyu lebih keras dari pada Dian dan Dimas tadi
Setelah Abimanyu berteriak, sebuah gagang sapu melayang tepat mengenai kening nya
"Berisik lo! Baru masuk juga" seru seorang gadis yang melempar sapu barusan
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Yang Sama
Fanfiction5 sekawan 1000 masalah 1 solusi ~Semesta Yang Sama~