Kondisi kantin cukup ramai, banyak siswa siswi yang berlalu lalang membawa jajanan yang mereka beli di beberapa stand yang tersedia di kantin sekolah
Abimanyu dan geng nya juga sudah duduk anteng di tempat mereka yang biasanya, di meja ujung dekat stand bakso mbak Dewi
"Mas, gimana?" Tanya Saka tiba-tiba pada Dimas yang sedang makan bakso sambil menaikkan sebelah kakinya pada kursi
Dimas menoleh "apanya, dek?"
Seluruh atensi meja langsung terarah pada Dimas. Dian terbatuk karna tersedak kuah bakso yang di hisapnya, Chiko menghentikan kegiatan nya memisahkan es batu dari air teh nya, Abimanyu melotot dengan tangan yang menusuk bakso dari mangkuk Chiko
"Jijik gak sih, sama dia?" Bisik Chiko, namun masih bisa di dengar oleh orang yang duduk di meja panjang itu
Dian dan Abimanyu mengangguk cepat "jijik banget"
Dimas mendengus kesal melihat reaksi teman-temannya "makanya kalau manggil nama gue yang lengkap dong, biar gak salah faham gue nya"
"Tolol berarti" gumam Abimanyu "lo mau ngomong apa?" Abimanyu beralih menatap Saka yang duduk di depannya
"Gak jadi" jawab Saka
"Hilihh" seru Dimas tiba-tiba "gue tau kok apa maksud lo tadi"
Chiko yang memang jiwa kepo nya sudah mendarah daging pun mendekat kan kepalanya ke arah Dimas "emang apasih?"
"Lo tau, anak kelas X IPS 1 yang pake hijab itu?" Dimas balik bertanya
"Loh kan gue nanya, kok lo malah nanya balik ke gue?!"
Abimanyu menggeplak kepala Chiko "Lo dengerin dulu deh, tong"
"Anak IPS 1 yang pake hijab banyak, mas" ucap Dian, ia cukup hafal dengan kriteria semua siswi SMA Garuda Muda "pacar gue dari kelas IPS 1 itu ada dua yang pake hijab"
"Malah curhat si Yanto!" Kesal Abimanyu, teman-temannya ini terlalu bertele-tele jika bercerita
"Intinya tuh ya, si Saka nyuruh gue nyari kontak tuh cewek. Dan urraa! Dimas ganteng ini dengan mudah mendapatkan nya" Dimas menyisir rambut nya kebelakang dengan tampang bangga
Chiko melirik Saka yang masih anteng saat dirinya di jadikan bahan gosip di depan mata nya sendiri "gue kira, orang setenang lo gak bakal tertarik sama yang beginian"
"Eits" Dian dan Abimanyu memegang pundak Chiko bersamaan "inget kata pepatah, air yang tenang banyak buayanya" ucap mereka berdua serempak
Dimas dan Chiko kompak tertawa mendengar ucapan Abimanyu dan Dian, Saka masih anteng aja dia di tempat nya. Sebenarnya ia malu setengah mati sekarang, tapi yasudah lah toh sama sahabat nya sendiri
Di sela tawa mereka, Dian tiba-tiba menepuk pundak Abimanyu berulang kali, wajah nya tampak berbinar
"Apaan?"
"Liat tuh" Dian menunjuk meja di ujung kantin, disana terdapat beberapa siswi yang sedang menikmati makanan mereka
"Ada ayang gue""Bekicot darat, biawak darat, buaya darat, tokek darat, lalat darat, kepiting darat!" Chiko menunjuk wajah Dian menggunakan garpu bakso, jika Dian membuat nya emosi lagi saat ini ia pasti kan garpu itu akan menusuk wajah songong sahabat nya ini
"Eh kalian tau nggak?" Celetuk Dimas tiba-tiba, dari wajahnya ia nampak ingin bergosip ria "yang lagi makan pake mulut itu crush nya Saka"
"What is mulut?" Tanya Abimanyu ikut-ikutan
"Mulut is cangkem" jawab Dian "for mangan, you know mangan?" Tangannya memperagakan orang yang sedang makan
Abimanyu mengangguk seolah-olah ia seorang bule yang sedang belajar bahasa Indonesia "oh! iya-iya saya know this"
Chiko dan Saka menarik nafas dalam-dalam, kalau Saka memilih diam berbeda dengan Chiko
Chiko berseru keras, hingga membuat seisi kantin melihat kearah meja mereka "Anjing anjing, kelompok gue gak ada yang bener ANJING!"
"Eh tiktok-an yok!!" Ajak Dimas tiba-tiba, dengan semangat ia mengeluarkan HP dari saku bajunya dan tanpa aba-aba menarik 4 sahabatnya menjauh dari kantin
°°^^°°
Rio Pranata
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Yang Sama
Fanfiction5 sekawan 1000 masalah 1 solusi ~Semesta Yang Sama~