11

569 106 21
                                    

Yeonjun termenung sendirian di sini, menikmati hembusan angin yang menerpa wajah tampan nya karena keturunan dari ayahnya itu

Rooftop

Tempat tertinggi yang ada di sekolahnya, tempat yang menjadi langganan anak malas dan stress untuk bolos dan menenangkan dirinya sekaligus menatap pemandangan kota seoul

Yeonjun sendiri sudah berada di sana sedari tadi, dia memang tidak langsung pulang sekolah setelah bel berbunyi dengan nyaring tadi

Ia harus mengikuti bimbingan untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade matematika nanti awal tahun sebelum ujian kelas akhir dimulai

Akhhh yeonjun sudah pernah mengatakan kalau dia sama sekali tidak memiliki minat di dalam bidang yang melibatkan hitung-hitungan, terutama matematika, sial yeonjun membenci mata pelajaran itu sebenernya

Dia lebih memilih mata pelajaran seni dan belajar modern dance seperti club yang dia ikuti sekarang di sekolahnya ini, dia menyukai saat coach dan teman satu club nya memberikan pujian

Dia menyukai ketika semua perhatian terfokus kan kepadanya, hanya saja semuanya sudah berubah semenjak dirinya memasuki masa Sekolah Menengah Pertama

Dia membenci menjadi pusat perhatian, apapun itu bentuknya, mau itu untuk mengapresiasi dirinya yang sangat mahir dalam menggerakkan badannya atau untuk menatapnya dengan tatapan cemoohan

Hidup yeonjun sudah benar-benar berubah setelah sikap sang ayah menjadi lebih cuek saat dirinya berada di kelas akhir Sekolah Dasar, dirinya tidak tau apa alasan taehyung bersikap seperti itu

Yeonjun bingung

"Bunda, njun mau ketemu" lirih yeonjun seraya menatap langit yang membentang luas diatasnya, lautan biru dengan awan yang menjadi hiasan tambahan disana

Yeonjun ingin mengenal bundanya, wanita yang sudah melahirkannya ke dunia dan membuatnya merasakan apa yang namanya kehidupan

"Tapi kayanya gak bisa ya? bunda aja gak pernah dateng ke mimpi njun" yeonjun menundukkan kepala nya dalam, menutup matanya rapat saat rasa panas mulai menjalar di pelupuk matanya itu

"Bunda gak sayang sama njun ya? kayanya iya, soalnya bunda tinggalin njun disini sendirian" cicit yeonjun dengan suara yang mulai bergetar disana, dia ingin mengenal sang bunda, wanita yang sudah berhasil mengambil hati ayahnya

Walau hanya namanya saja

Yeonjun ingin merasakan keluarga yang utuh, apa bisa? atau semua itu hanya akan menjadi angan dan halusinasi terbesar yeonjun?

"Wah wah wah, ada anak diluar nikah lagi meratapi nasib nih"

Yeonjun spontan menoleh kearah belakangnya, menatap lesu pada junsoo yang sudah berjalan mendekat dengan senyuman miring di wajahnya

"Kali ini mau apa?" yeonjun lelah sungguh, dia bahkan masih berharap bahwa ini adalah mimpi buruk terpanjang nya, yeonjun masih menunggu kata maaf dari temannya ini

Park junsoo, salah satu seseorang yang membuat nya bertahan selama ini, anak itu tetap memiliki peran penting di dalam hidup yeonjun saat dulu

"Kali ini? jawabannya masih sama sih, liat lo hancur dan itu gak akan berubah" balasnya dengan nada menyebalkan miliknya, biasanya dulu yeonjun akan tertawa jika mendengar nada junsoo berkata seperti tadi

Sekarang? itu tidak mungkin

"Itu bukan salah gw!"

"Oh? kalau gitu salah siapa dong?" ujar junsoo dengan tatapan yang mulai menajam, kembali mendekat kearah yeonjun lebih dekat lagi

BLUE & GREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang