Taehyung mondar-mandir didepan pintu gawat darurat, mengigit bibirnya kencang kala rasa takut mulai menghantuinya
Tidak, dia tidak bisa kehilangan yeonjun nya
"K-kak yena hiks.." taehyung spontan menoleh kearah belakangnya, langsung menatap beomgyu yang sedang sesegukan karena menangis sedari tadi karena takut terjadi hal buruk kepada sang kakak sulung
Bahkan si bungsu kim itu tetap memeluk yena dengan erat karena terlalu takut dengan keadaan yang sedang terjadi sekarang, sungguh beomgyu benar-benar ketakutan saat melihat bagaimana darah menetes dengan deras dari telapak tangan kakak sulungnya itu
"Ssttt jangan nangis lagi bami, kak yeonjun pasti bakal baik-baik aja oke?" sebenernya yena sendiri pun gak yakin dengan ucapannya, dia terlalu kalut untuk berpikir jernih saat ini
Taehyung terdiam sesaat setelahnya, dari semua kejadian ini dia menyadari satu hal. Semua yang terjadi adalah karena kesalahannya yang tidak bisa mengambil keputusan secara tegas saat dulu
Kim beomgyu, si bungsu kim yang tidak pernah ia tau keberadaannya jika saja yerin tetap menetap di Chicago sampai seterusnya tanpa memiliki niat untuk memberontak dan kembali kepadanya
Choi yena, anak angkat yang secara tidak langsung harus ikut terseret dengan permasalahan yang sama sekali ia tidak tau, bahkan jika dilihat lagi dia adalah orang asing yang malah masuk ke dalam permasalahan dirinya dengan yerin
Dan terakhir, Kim yeonjun. Si anak sulung yang menjadi korban atas semua yang sudah mereka lakukan dahulu, yang menjadi perantara untuk kedua orang tuanya mendapatkan hukuman setimpal setelah melakukan kesalahan
"Kak tae.."
"Yer, aku gagal" cicit taehyung tepat setelah netra nya menatap kearah yerin, meneteskan air mata karena merasakan sesak di dada
Dan setelahnya tangis taehyung pecah begitu saja tanpa diminta, berhasil membuat yerin dengan cekatan langsung memeluk laki-laki dewasa itu erat tanpa melupakan usapan lembut di punggung laki-laki bermarga kim itu
"Aku gagal, yerin. Aku ayah yang buruk sungguh. Aku benar-benar tidak becus sebagai ayah yeonjun, maaf maaf" racau taehyung seraya menenggelamkan kepalanya di bahu sempit milik yerin, membiarkan perempuan cantik itu memeluk nya erat dengan air mata yang mengalir tanpa izin melewati pipi putihnya
Tidak lama dari itu langkah kaki yang bersahutan mulai terdengar mendekati keempat orang itu, tapi tidak ada satupun yang mengalihkan pandangan atau setidaknya melonggarkan sedikit pelukannya
Baik yena dan beomgyu ataupun taehyung dan yerin, semuanya tetap di posisinya seperti dari awal, memeluk satu sama lain dengan erat
"Jangan berani menganggu, jung" desis aeri yang menahan tangan yejoon saat laki-laki paruh baya itu sudah melangkahkan kakinya untuk memisahkan yerin dan taehyung
"Dia tidak berhak untuk menyentuh putriku!"
"Kau masih menganggap yerin sebagai putrimu? bukankah dia hadir di dunia ini saja hanya untuk kekuasaan yang selalu kau idamkan, bukan? jadi jangan pernah menganggap putriku sebagai putrimu juga, yejoon. Kau belum pernah membuat yerin bahagia, maka dari itu aku menganggap kau bukanlah ayah dari yerin. Dia putriku" balas aeri sengit, tanpa memperdulikan ada kedua orang tua taehyung yang menatap keduanya dengan lekat
"Kau tidak bisa berperilaku seperti, jung aeri"
"Yoon aeri, itu nama ku yang benar"
"Kau?!"
"Apa? kau ingin marah dan mengamuk sekarang? silahkan jung yejoon, tapi jangan salahkan aku jika setelahnya surat perceraian akan langsung menghampirimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY
FanfictionDia iri Dia ingin keadilan Dia ingin merasakan kasih sayang Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu? Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...