57

479 76 16
                                    

santai dulu yaps sebelum next chap ketemu bapaknya yerin lagi🙏
~•~

"Bagaimana yeonjun? kamu mau memberikan kemungkinan untuk menerima atau menolak?" tanya bu gitta di ruangan pribadinya, guru favorit yeonjun itu sebenernya salah satu guru dengan prestasi yang fantastis. Ia bukan lulusan sarjana Universitas Korea, tetapi Universitas luar negeri yang memiliki kualitas tinggi bahkan label terfavorit

"Kalau yeonjun menerima bagaimana? kalau menolak bagaimana?" tentunya yeonjun tidak bisa asal memberikan jawaban, ia harus tau terlebih dahulu apa yang akan dirinya dapatkan nanti

Bu gitta terkekeh kecil melihat muridnya itu sudah menatap dirinya dengan lekat dengan binaran penasaran di netra indahnya "Kalau kamu terima nanti bakal langsung ibu bantu urus, gak perlu biaya untuk uang jajan karena pihak sana yang atur. Jadi nanti kamu cuman perlu siapin uang untuk bayar yang berkaitan sama sekolah aja, uang jajan dan kehidupan bakal ditanggung sepenuhnya" jelas bu gitta dengan suara lembut miliknya

"Bukannya uang sekolah ya yang biasanya di tanggung?" yeonjun heran, kok ini kayak kebalik dah. Biasanya uang sekolah yang ditanggung tapi kenapa malah uang jajannya coba

"Kemahalan kalau gitu, tapi jangan ngira bakal dapet kecil loh ya. Mereka ngasih lumayan kok" dan si sulung kesayangan kim taehyung itu mulai menganggukkan kepalanya paham

"Nah kalau kamu nolak, kemungkinan nanti gak bakal ada lagi adik kelas kamu yang berprestasi punya kesempatan yang sama kaya kamu" lanjut bu gitta seraya tersenyum tipis menatap yeonjun, anak muridnya yang paling ia sayangi

"Yeonjun takut gak dapet izin" cicit yeonjun yang sudah memainkan jarinya di atas pangkuannya, dia agak ragu dengan keputusan taehyung dan yerin nanti setelah ia beritahu

"Kalau kamu mau nanti ibu usahakan untuk ikut membantu meminta izin ke orang tua kamu. Oh iya, yeonjun, kamu kenal choi san yang juara dua kemarin?" tanya bu gitta seraya melihat beberapa data yang ia punya, kembali menatap yeonjun meminta jawaban

"Kenal, waktu itu sempet tukeran nomor juga"

"Bagus! kalau gitu ibu mau minta nomornya boleh? kemungkinan besar dia bakal dapet yang sama kaya kamu nanti" dan yeonjun langsung saja membulatkan matanya terkejut saat itu juga

"Serius, bu?"

Bu gitta menganggukkan kepalanya mengiyakan "Serius dong, nanti kamu ada temennya disana. Nanti ibu kasih surat buat orang tua kamu kalau mereka setuju" guru cantik itu memang sengaja meminta pihak sana untuk merekrut satu peserta olimpiade kemarin agar bisa menjadi teman yeonjun

"Terima kasih, bu" dan bu gitta langsung saja menganggukkan kepalanya lagi, mengusak surai hitam milik yeonjun dengan sayang

.

.

.


"Sayang, dasi aku dimana ya?" pekik taehyung dengan tubuh yang menghadap kearah lemari yang berisi dengan printilan baju miliknya, masih menggerakkan tangannya untuk mencari benda yang terbuat dari kain berbentuk panjang itu

"Udah kamu cari, kak?" tanya yerin yang baru saja masuk ke dalam kamar menghampiri taehyung, suaminya itu lama kelamaan jadi manja apa-apa manggil nama dia kalau butuh sesuatu

"Udah kok, gak ada tapi" jawaban taehyung tadi berhasil membuat yerin berdecak kesal, ikut mencari apa yang menjadi alasan suami anehnya itu berteriak seperti tadi

"Kamu lupa naro nya kali, kak. Gak mungkin kalau dilemari bisa ilang" omel yerin dengan bibir yang mengerucut kesal, taehyung itu masih tetap pria bermarga kim dengan sikap ceroboh nya yang menyebalkan

BLUE & GREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang