49

671 105 18
                                    

Taehyung senang, dia benar-benar bahagia saat dirinya melihat dengan jelas bagaimana aeri dan haneul memeluk yeonjun didepan matanya sendiri

"Ayah.." dan yeonjun tetaplah putra kecilnya yang selalu memanggil taehyung apapun keadaannya, tersenyum tipis seraya merentangkan tangan untuk menyambut tubuh sang putra

Memeluk yeonjun erat tanpa melupakan kecupan kecil di pucuk kepala putra sulung kesayangannya itu, taehyung mengakui kalau kebahagiaan nya berpusat di yeonjun

Yeonjun itu semesta taehyung

Yerin sendiri langsung tersenyum lebar melihat yeonjun dan taehyung sedang berpelukan sekarang, melirik kearah aeri yang malah menatap tajam kearah yejoon

"Kau masih laki-laki bukan tuan jung? sekarang penuhi janjimu dan saya dengan senang hati akan kembali bekerja sama seperti dulu" celetuk aeri yang berhasil membuat fokus semua orang teralihkan, termasuk yeonjun yang sudah menatap nya heran dalam keadaan masih dipeluk erat oleh taehyung

Yejoon mendecih kesal, sungguh kalau bukan karena semua yang ia miliki sekarang mana mau dia menurut dengan perempuan seperti aeri

Menghela nafasnya sebentar dan berjalan pelan mendekati ranjang pesakitan yeonjun, tentunya itu malah membuat taehyung dengan sigap menarik yeonjun untuk semakin mendekat dengannya

Sedangkan soobin malah melompat kecil kearah depan yeonjun, menatap tajam kearah yejoon karena ia tau kalau laki-laki tua bangka inilah yang menjadi alasan utama kenapa sahabatnya bisa memiliki pemikiran bodoh seperti kemarin

"Maaf, tuan mau apa deket-deket sama sahabat saya ya?" tanya soobin dengan wajah angkuh khas miliknya, menatap remeh kearah yejoon yang sudah mengepalkan tangannya kesal

"Anda hanya orang luar disini, jadi lebih baik diam"

"Waduh waduh bahaya nih ges, perlu saya telfon papah seokjin biar tau posisi saya disini apa? jangan main-main, saya itu panglima yeonjun tau" balas soobin dengan menyebalkan, tanpa sadar malah mengundang tatapan tidak percaya dari semua orang yang ada disana

Terutama yejoon yang merasa dipermainkan

"Kau?!"

"Eitsss jangan marah-marah, tuan. Nanti makin tua kalau marah mulu, kalau tua kan cepet mati—ehh gaboleh gitu soobin" malah makin menjadi anak sulung kim seokjin ini, soobin benar-benar menuruni sikap konyol dan menyebalkan milik seokjin ternyata

"Menyingkir karena saya ingin berbicara dengan anak itu!" gertak yejoon dengan nada yang naik satu oktaf, berhasil membuat yeonjun tersentak karena kaget

Jangan lupakan kalau yeonjun sudah tidak bisa mendengar suara keras setelah kejadian dia di hajar habis-habisan oleh junsoo sampai pingsan di toilet belakang sekolah

"Ya santai dong! gausah marah juga, kalau mau ngomong ya ngomong aja gausah sewot jadi orang tua!" kesal soobin menatap tajam kearah yejoon, tuh orang tua pikir dia bakal takut gitu? maap aja nih, soobin lebih takut sama adegan melayangnya panci pink dari papah tampannya itu

"Sialan"

Aeri yang melihat pertengkaran di depan matanya itu hanya bisa tersenyum puas, baiklah dia akan menjadikan soobin sebagai partnernya untuk membuat yejoon kesal lain kali

"Anda ingin mengatakan apa? katakan saja karena putra saya tidak tuli untuk mendengarkan perkataan anda dari sana" sahut taehyung yang sedikit lelah menghadapi yejoon, dia sih senang aja pas liat soobin lindungin yeonjun

Tapi ya lama-lama cape juga sih

"Saya akan memberikan syarat lain" ujar yejoon dengan nada angkuh miliknya, menatap remeh kearah taehyung dan soobin yang sudah mengangkat alisnya kebingungan

BLUE & GREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang