Taehyung terdiam di depan pintu kamar anak tunggal nya itu dengan perasaan yang campur aduk, apakah harus?
Dia bahkan merasa tidak pantas untuk menemui yeonjun setelah anaknya itu mengatakan kalau dirinya membenci taehyung, tapi apa harus dia masuk ke dalam dan mencari tau semuanya?
Jujur saja kemerahan di leher yeonjun tadi berhasil membuat taehyung memikirkan itu sampai kehilangan fokus, dia ingin tau apa penyebab leher anaknya menjadi memerah seperti itu
Huh~
Taehyung membuang nafasnya saat sadar kalau sedari tadi ia benar-benar gugup, astaga dia hanya akan menemui putranya saja sekarang
Dengan perlahan tangan itu mulai menggapai gagang pintu kamar yeonjun, lalu menurunkannya dan mendorong dengan hati-hati agar sang putra tidak terkejut akan kedatangannya
Menyembulkan sedikit kepalanya ke dalam dan melihat ruangan yang di dominasi oleh warna merah itu hanya saja disana benar-benar sepi, tidak ada siapapun di kamar yeonjun
Sedikit panik dan memilih untuk langsung masuk mencari sang putra di ruangan kecil yang berada di kamar yeonjun, walk in closet pribadi milik putra nya itu sama seperti kamarnya, sepi
Yeonjun tidak mungkin bersembunyi diantara baju dan celana miliknya disana, tidak ada kerjaan sekali putra kim taehyung itu kalau benar-benar melakukannya
Dan hanya ada satu ruangan terakhir yang harus taehyung cek sekarang, kamar mandi
"Astaga anak itu" lega taehyung saat mendengar percikan air dari dalam kamar mandi milik putra tunggalnya itu, menghembuskan nafasnya lega dan memilih untuk mengelilingi kamar yang sangat jarang dia masuki itu
Taehyung melihat satu persatu barang yeonjun yang tersusun rapih disetiap sudut kamar miliknya, sampai akhirnya atensi pria bermarga kim itu jatuh di meja belajar milik yeonjun
Disana ada foto dirinya dan sang putra saat masih kanak-kanak, tersenyum tipis dan mengusap permukaan figura yang menyimpan foto itu, anaknya tampan dan lucu
Beralih kearah setumpuk kan buku pelajaran sekolah ataupun les yang ada disana, apa dia terlalu berlebihan kepada yeonjun selama ini?
"Papan semangat?" gumam taehyung saat netra nya menangkap sebuah papan tulis kecil yang di tempelkan ditembok dekat meja belajar putranya itu dengan beberapa tulisan disana
Harus bahagiain ayah yang udah jagain njun dari kecil, ayah yang terbaik, yeonjun sayang ayah
Taehyung spontan memegang dada sebelah kiri miliknya itu, rasa sesak nya kembali datang saat berhasil membaca kalimat teratas dari papan semangat milik yeonjun
Gaboleh nyusahin ayah terus, ayah cape kerja itu artinya njun harus bales semuanya sama yang njun bisa di sekolah
Pasti bisa! njun pasti bisa
Jangan buat ulah terus, nanti ayah marah...
Tidak tidak, yeonjun tidak pernah membuat ulah yang fatal, hanya saja taehyung akui kalau emosi nya itu benar-benar tidak bisa di kendalikan
Harus banggain bunda, njun sayang bunda hehe
Taehyung total terdiam karena kalimat terakhir dari papan semangat milik yeonjun itu, bahkan dirinya tidak pernah mengangkat topik pembicaraan tentang wanita yang melahirkan yeonjun selama ini
Taehyung akui dia selalu menghindar saat yeonjun ingin menanyakan tentang wanita yang melahirkan nya itu, dia terlalu pengecut untuk mengingat kembali semua kenangan indah yang sudah terjadi di masa lampau
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY
FanfictionDia iri Dia ingin keadilan Dia ingin merasakan kasih sayang Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu? Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...