Dua minggu sudah terlewati dengan penuh canda tawa, taehyung juga sudah meminta izin untuk meliburkan diri dari semua jadwal selama tiga minggu ke depan kepada agensi
Dia memang sengaja meluangkan waktunya agar bisa bermain dengan ketiga anak-anaknya, tentu itu juga karena yeonjun yang mau pergi jauh dari mereka semua
Si sulung sudah menyiapkan semuanya, dan lusa adalah jadwal keberangkatan yeonjun ke Amerika bersama soobin. Bahkan keduanya sudah sangat siap untuk pergi jauh dari keluarganya disini
Taehyung sedih? tentu. Ini adalah pertama kalinya yeonjun akan meninggalkan taehyung dalam jarak jauh dalam bertahun-tahun lamanya. Tapi ia tidak bisa egois untuk menahan sang putra untuk tidak pergi, yeonjun sudah memiliki mimpinya sendiri
"Jangan liat handphone terus, yeonjun" taehyung menegur yeonjun dengan halus, melirik kearah si sulung yang masih saja fokus memainkan benda persegi panjangnya itu
"Aku lagi chatan sama temen-temen, ayah" balas yeonjun santai, dia sudah terlampau paham kalau taehyung benar-benar melarangnya untuk melihat sosial media setelah berita tentang acara televisi yang mengundangnya tersebar luas
Taehyung mendengus kesal setelahnya, dia tuh khawatir kalau yeonjun nemuin komentar jahat karena ikut serta diacara televisi yang taehyung datengin. Dia udah sempet lirik kolom komentar tadi, dan ya banyak yang ngira kalau yeonjun lagi cari perhatian biar bisa jadi artis kaya dia
Padahal taehyung gak akan izinin yeonjun kalau emang mau jadi artis, gak. Dia mending berubah jadi taehyung yang jahat lagi terus ngurung yeonjun di kamarnya biar gak jadi artis
"Kakak boleh ajarin soal ini?" yena tiba-tiba saja datang dengan setumpuk buku miliknya, sebentar lagi dia bakal ujian masuk universitas jadi harus siap dalam segala hal
Yeonjun menoleh sebentar, lalu mengangguk dan menyuruh yena untuk duduk disebelahnya. Udah dari beberapa hari terakhir yeonjun selalu jadi guru private buat yena, sekalian ngisi waktu luang sebelum dia pergi jauh juga sih
"Kalau kamu dapet soal kaya gini bisa pake cara.." dan setelahnya disana hanya terdengar suara si sulung yang menerangkan cara termudah untuk mengerjakan salah satu soal matematika yang yena tanyakan tadi, memastikan kalau sang adik perempuan paham dengan apa yang ia jelaskan
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY
Fiksi PenggemarDia iri Dia ingin keadilan Dia ingin merasakan kasih sayang Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu? Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...