Semuanya sibuk, hampir setengah staff disana ikut turun tangan untuk menyiapkan acara konferensi pers yang mungkin akan menjadi salah satu alasan penurunan citra baik dari perusahaan yang menjadi tempat mereka bekerja saat ini
Mereka semua menyayangkan apa yang terjadi ke salah satu artis ternama yang bekerja disana, sungguh kalau saja tidak ada hal seperti ini mungkin karirnya masih akan berlanjut
"Kamu sudah siap, tae?" tanya seokjin yang baru saja datang dari ruangan pribadi miliknya di perusahaan ini, dan duduk di sebelah taehyung untuk menanyakan apakah laki-laki itu sudah siap atau belum
"Ntahlah, perasaanku campur aduk" jawabnya dengan lesu lalu menghembuskan nafasnya lelah, sedangkan seokjin hanya menganggukkan kepala nya paham
Lagipula ia mengerti dengan perasaan taehyung sekarang, dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit. Memilih karirnya dan mempertahankan pekerjaan yang selama ini sudah menemani sekaligus menjadikan taehyung seperti sekarang
Atau memilih yeonjun dengan resiko akan kehilangan semua yang ia perjuangkan selama ini, karir dan pekerjaannya. Jangan lupakan kalau taehyung hanya ingin memberitahu kepada semua orang yang menindasnya dahulu kalau ia bisa sukses tanpa bantuan dari mereka
Dan taehyung berhasil, hanya saja sekarang karir yang ia perjuangkan itu sedang berada di ujung tanduk karena masalah di masa lalu yang belum juga usai sampai sekarang
"Kamu sudah memikirkan semua ini dengan matang kan? tidak akan menyesal di kemudian hari nantinya?" tanya seokjin sekali lagi, ia memang diperintahkan oleh CEO nya itu untuk meyakinkan taehyung lagi
Bukan karena seokjin ragu dengan keputusan taehyung yang ingin menjelaskan semuanya kepada media tanpa bantuan siapapun, hanya saja dia tidak ingin taehyung malah menyesal di kemudian hari dan melampiaskan nya kepada yeonjun nanti
"Tidak, tidak sama sekali"
Seokjin tersenyum bangga saat itu juga, ntah kenapa rasanya sangat melegakan karena melihat taehyung yang yakin dengan keputusannya itu
"Bagaimana dengan yeonjun?"
"Aku tidak tau, aku hanya tidak ingin senyum yang baru saja ku kembalikan malah hilang lagi karena masalah ini" ujar taehyung seraya menundukkan kepalanya dalam, menatap lantai dingin yang berada di bawahnya dengan lekat
"Aki tidak peduli dengan karirku yang akan hancur setelah ini, kak. Aku hanya takut kalau semua yang akan ku jelaskan nantinya malah membuat kehancuran baru untuk yeonjun" lanjut taehyung dengan nada yang semakin melirih setiap katanya
Berhasil membuat seokjin langsung menepuk pelan bahu taehyung dan mengelus nya "Aku tau kamu bisa melewati semua ini, taehyung"
"Tapi, kak... bagaimana dengan yerin?"
Dan seokjin langsung terdiam saat itu, jujur saja dia pun ikut kecewa dengan wanita cantik pujaan hati taehyung itu karena sudah pergi tanpa alasan yang pasti. Terutama saat dirinya mendengar kabar kalau yerin sudah kembali setelah sekian lama pergi
Untuk apa?
"Cepat atau lambat yerin pasti akan menemuimu dan yeonjun, tae. Lagipula mau bagaimana pun usahamu untuk menutupi semua ini, kebeneran pasti akan tetap terungkap suatu hari nanti. Sebelum yeonjun mengetahui itu dari orang lain, lebih baik dia tau dari dirimu agar dia tidak terlalu kecewa karena sudah dibohongi selama ini" jelas seokjin yang malah membuat taehyung meremat tangan nya dengan erat, apa harus dia lakukan itu?
Dia tidak mau yeonjun kembali kecewa karena tau ia ditinggalkan begitu saja oleh bundanya
"Coba berdamai dengan masa lalu ya? aku tidak mau kamu selalu dihantui oleh bayang-bayang masa lalu seperti sekarang" ujar seokjin seraya mengelus surai taehyung dengan pelan, walau mereka sudah berumur sekarang tapi tetap saja taehyung adalah adik bagi seokjin
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY
FanfictionDia iri Dia ingin keadilan Dia ingin merasakan kasih sayang Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu? Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...