Yeonjun menggandeng tangan yena dengan erat, tidak membiarkan celah sedikitpun buat yohan dapet kesempatan dalam kesempitan nantinya
Menariknya pelan menuju kearah kantin, mereka memang udah istirahat sekarang. Bahkan yeonjun dan teman-temannya yang lain lagi jalan kearah surga makanan di sekolahnya itu
Di koridor udah rame banget kaya di pasar karena murid-murid yang sekolah disana kompak keluar kelas dengan tujuan ingin mengisi perutnya
Yaa walaupun tetap ada aja yang berhenti dan lebih milih merhatiin gerak-gerik yeonjun tadi, gak semua sih soalnya ada beberapa yang langsung pergi ke kantin tanpa memperdulikan apapun
"Bami kemana ya kak?" tanya yena heran, aneh aja gitu gak ngeliat adiknya yang pecicilan kaya cacing kepanasan lagi mondar-mandir pas lagi jam istirahat kaya gini
Biasanya juga lari-lari di koridor
"Gak tau, emangnya dia masuk kelas mana?"
"Kelas 11-2"
"Anjir, pinter juga adik lo" celetuk soobin yang baru saja menarik bangku kantin dan duduk disana, mereka baru sampai disana omong-omong
"Bami tuh pinter, cuman bagian materi nya doang bukan yang bagian hitung-hitungan" balas yena yang langsung saja dianggukin paham sama soobin, pantas saja beomgyu masuk ke salah satu kelas terbaik
"Kalian mau pesen apaan? kantin penuh, daripada ada yang aneh-aneh mending yeonjun sama yena tetep disini aja ditemenin soobin" usul changbin seraya menatap ketiga temannya disana, dia lagi baik hati mau dijadiin sebagai babu untuk hari ini
"Gue kaya biasa aja, males mikir menu" sahut soobin dengan lesu, dibalas dengan anggukan kepala oleh changbin. Mereka emang udah tau satu sama lain menu yang biasa bakal dipesen
"Gue apa aja deh"
"Yena samain aja kaya kak yeonjun" dan changbin langsung saja mengangguk paham, mulai pergi dari sana dengan wooyoung disampingnya
Sedangkan kedua anak taehyung itu hanya diam sambil memainkan ponsel pintar masing-masing, jangan lupakan si sulung kim seokjin yang malah menidurkan kepalanya di meja kantin
Mood soobin lagi meluncur bebas ke dasar paling bawah karena baru aja selesai ngerjain soal fisika yang susahnya minta ampun, mana nanti abis istirahat langsung lanjut ke matematika peminatan. Padahal siapa yang minat coba
"KAKAKKKK" kemudian teriakan menggelegar itu terdengar dengan sangat jelas di tengah-tengah ramainya kantin, membuat semua orang kompak menoleh dan menggelengkan kepalanya kecil saat melihat beomgyu sedang berlari dengan seseorang di sampingnya
"Jangan teriak, kim beomgyu" yang punya nama cuman nyengir, bodo amat sama kakak sulungnya yang lagi natap dia kesel
"Kak yena liat! kenal gak? kenal gak? kenal dong" heboh beomgyu seraya merangkul anak laki-laki yang ia bawa tadi ntah darimana, menghampiri yena dan menanyakan apa sang kakak kenal dengannya atau tidak
"Hah? ka...mal? bener?" yena kaget, bentaran deh! ini yang didepannya itu kamal sahabat kecilnya beomgyu di Chicago kan? yang pernah dia titipin salam ke yerin pas bundanya itu ke Korea kemarin
Kok bisa?
"Loh kai? ngapain kamu disini?" tiba-tiba aja soobin bersuara, dia agak terganggu sama teriakan beomgyu makanya milih bangun dari tidur pendeknya. Pas liat sekitar malah nemuin adik kelasnya yang satu club sama dia
"Hai kak soobin! aku kesini gara-gara ditarik kak gyu buat ketemu sama kak yena" balasnya dengan santai, tersenyum lebar sampai mata indahnya itu berbentuk bulat sabit
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY
FanfictionDia iri Dia ingin keadilan Dia ingin merasakan kasih sayang Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu? Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...