Keduanya masih terdiam disana, pelukan yang semakin erat seperti enggan membiarkan salah satunya untuk pergi menjauh setelah ini
Yerin sendiri tidak keberatan dengan pelukan erat ini, dia malah sangat bahagia saat salah satu impian nya yang ingin memeluk yeonjun sudah tercapai sekarang
Dia sedang memeluk putranya sekarang
"Kenapa hm? yeonjun kenapa?" tanya yerin lembut seraya mengelus punggung yeonjun mencoba untuk menenangkan anak itu yang ketakutan ntah karena apa
Tapi tidak ada jawaban, yeonjun tetap diam
"Say—"
GLARRRRR!!!
Gemuruh terdengar dengan kencang memotong ucapan yerin, berhasil membuat yeonjun dengan cepat langsung mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya ke bahu sempit milik yerin
Dan yerin menyadari nya sekarang, si sulung takut dengan hujan lebat dan gemuruh yang sedang terjadi malam ini
Akhh apa yerin harus berterimakasih kepada sang hujan yang sudah turun dan membuat yeonjun menjadi seperti ini?
"Kamu takut hujan, sayang?" lalu setelahnya yeonjun menganggukkan kepalanya pelan, menikmati elusan di punggungnya yang berikan oleh yerin
"Petirnya serem" cicit yeonjun yang langsung saja membuat senyuman tipis terbit di wajah cantik yerin, semakin mengeratkan pelukannya kepada yeonjun
"Gapapa, bunda disini sayang" tapi sedetik setelah yerin mengatakan itu, yeonjun langsung menangis lebih keras lagi dan itu malah membuat yerin kebingungan
Putranya kenapa lagi
"Sayang kamu k—"
"Bunda maaf hiks maaf" isak yeonjun yang kembali membuat yerin terdiam, sial dia tidak bisa menahan tangis bahagia nya sekarang
"Jangan minta maaf, yeonjun. Kamu gak pernah lakuin kesalahan oke? don't say sorry, boy" balas yerin pelan, membuat yeonjun menggelengkan kepalanya tanda tak setuju
"Maaf bunda maaf"
Yerin yang mendengar ucapan maaf itu lagi mulai melonggarkan pelukannya, menatap wajah sang putra yang sudah memerah karena menangis dengan lekat
"Putra bunda gak salah, jangan minta maaf ya"
Cup~
Kedua kalinya, kecupan di dahi yeonjun yang kedua setelah dirumah sakit diberikan oleh yerin. Berhasil membuat anak itu lagi dan lagi menangis kencang setelahnya
"Jangan nangis, jagoan"
"Jun sayang bunda" dan setelahnya yerin yakin, bahwa kebahagiaan nya yang selama ini ia harapkan sudah berada tepat didepannya tanpa perlu menunggu lama lagi
"Bunda lebih sayang kamu, yeonjun" kecupan itu kembali mendarat dengan sempurna di pucuk kepala yeonjun, kembali mengeratkan pelukannya tanpa membiarkan salah satunya menjauh
Menikmati waktu berdua yang sudah lama di tunggu oleh mereka berdua selama ini, ibu dan anak itu terlarut dengan suasana hangat yang diciptakan oleh keduanya sekarang
"Ish ish ish tak patut tak patut" dan kedua orang yang sedang saling berpelukan itu langsung menoleh kearah ambang pintu kamar yeonjun, menatap beomgyu yang sudah berkacak pinggang disana dengan kepala yang digelengkan
"Apa-apaan! kak yeonjun curang banget peluk buna sendirian kaya gitu? bagi-bagi dong!" dumel beomgyu seraya menatap tajam kearah yeonjun, sebenernya beomgyu sadar kok kalau kakaknya itu lagi nangis
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE & GREY
FanfictionDia iri Dia ingin keadilan Dia ingin merasakan kasih sayang Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu? Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...