Dia iri
Dia ingin keadilan
Dia ingin merasakan kasih sayang
Hanya pelukan, atau sekedar pertanyaan tentang kabarnya saja untuk setiap harinya
Apa sang ayah tidak bisa melakukan itu?
Apa sebegitu sibuknya kah sang ayah hingga tak memiliki waktu sedi...
Hari yang ditunggu-tunggu yerin selama ini akhirnya datang, hari dimana dirinya akan pergi mendekat kearah sang anak sulung yang berada di negara ginseng, korea
Yerin sangat bahagia dengan hal ini, sedari tadi pagi dirinya tak berhenti tersenyum karena rasa berbunga di hatinya, walaupun sebenarnya masih ada rasa takut yang terselip
Bagaimana kalau yeonjun tidak mau bertemu dengan nya? bahkan anaknya itu malah tidak ingin mengakuinya sebagai seorang ibu
"Kamu kenapa, sayang?" tanya aeri yang baru saja datang dengan beberapa bodyguard yang menjaga nya, dia salah satu pengusaha terkenal jadi tidak aneh kalau ada penjagaan disekitarnya
"Yerin takut mah, yeonjun gak akan benci aku kan?" lirih yerin yang langsung saja membuat aeri dengan cepat memeluknya erat, tidak! dia akan memberikan yang terbaik untuk putrinya ini
Termasuk memastikan kalau putra sulung anak nya itu tidak akan membenci yerin, dia akan berusaha sekuat mungkin agar semuanya tidak semakin rumit
"Mamah yakin kalau yeonjun gak akan benci kamu, mungkin dia bakal kecewa tapi bukan artinya dia benci, yerin" jelas aeri dengan perlahan, berusaha menenangkan semua pemikiran buruk putrinya itu
"Kalau mereka gak maafin yerin gimana?"
Aeri menghela nafasnya sebentar, sungguh dia benar-benar ingin mengulang semua waktu yang sudah terlewati sekarang
"Kalau memang mereka bahagia tanpa kamu, yerin harus siap untuk berkorban ya? tapi bukan artinya kamu langsung lepas semua tanggung jawab sebagai seorang ibu, yerin masih harus memberikan yang seharusnya yerin berikan ke yeonjun..."
"Walaupun dia menolak atau apapun itu, yerin harus tetep memberikannya, kebahagiaan seorang ibu itu adalah kebahagiaan anaknya bukan?"
Yerin spontan mengangguk paham, mamahnya benar kalau kebahagiaan seorang ibu itu adalah kebahagiaan dari buah hatinya sendiri, tidak peduli sang buah hati akan membalasnya dengan apapun itu
"Kalau semuanya sudah selesai, nanti mamah mau ketemu sama cucu mamah oke?"
"BUNA!!" teriak beomgyu yang baru saja datang setelah menyelesaikan les private nya bersama yena hari ini, yerin memang sengaja meminta mamahnya membelikan tiket pada sore hari
Yerin yang melihat putra bungsu nya itu berlari kearahnya dengan cepat merentangkan tangannya, berhasil membuat beomgyu dengan tepat masuk kedalam dekapan hangatnya
"Jangan lama-lama ya? nanti bami kangen buna" ujar beomgyu dengan senyum cerah diwajahnya, menatap lekat kearah sang bunda yang sudah ikut tersenyum karena melihat putranya itu senang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bunda usahakan, sayang"
"Buna baik-baik disana ya? jangan sakit nanti gak ada yang jagain buna kaya disini, kabarin bami terus pokoknya!" oceh beomgyu dengan wajah lucu miliknya, sungguh yerin jadi meragukan status anaknya itu yang akan naik kelas menjadi kelas akhir nanti tahun depan