TWBD#5

44 4 0
                                        

Weekend ini sekar baru bangun jam sebelas siang, itu pun terbangun karena perutnya tiba tiba sakit.

"pake acara sakit perut segala lagi" kesalnya yang sudah keluar dari kamar mandi, ia lalu menuju dapur untuk mengambil minum

Dering hpnya berbunyi sekar pun berlari kecil menuju kamarnya untuk mengambil hpnya, ternyata papihnya yang menelpon.

"iya pih, kenapa?"

Terdengar suara helaan nafas kesal dari sebrang telepon "kamu ini kemana aja, papih telepon sampe puluhan kali gak diangkat angkat"

Sekar sedikit menjauhkan handphonenya dari telinganya karena suara papihnya yang terlalu kencang "ada kok, ini abis dari dapur"

"bohong, kamu baru bangun tidur kan" tebak papihnya, ia tahu kelakuan anaknya bahwa setiap libur pasti dipakai tidur sampai siang

"enggak, sekar bangun pagi kok"

"alasan, udah cepet ke rumah papih" tegas papih disebrang telepon

"ngapain?"

"ya ampun ke rumah papih aja harus ada alasannya dulu yah" papih lalu mematikan teleponnya karena kekesalannya kepada sekar

"pih, pih hallo" ia melihat handphonenya dan ternyata panggilannya sudah terputus

"yahhh ngambek nih" sambung sekar lalu ia menaruh hpnya dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya lalu setelahnya ia pergi menuju rumah papihnya.

Sebelum sampai dirumah papihnya ditengah jalan ia mampir dahulu ke toko kripik kentang dan tempe langganan keluarganya. Ia membeli satu bal keripik kentang dan tempe untuk papahnya yang sangat suka sekali dengan kripik itu.

"papihhhh" ucapnya dengan riang ketika memasuki rumahnya, melihat tidak ada papih di ruang tengah dan dapur ia pun mencarinya dihalaman belakang dan ternyata papihnya tengah menelpon disana, sekar tak ingin mengganggunya ia memilih untuk menyiapkan kripik yang ia bawa kedalam toples.

"papihhh" sapanya ketika papihnya melewati dapur

"kapan datang kamu" ketus papih

"ihh jangan ngambek gitu pih, ini sekar ke sini bawain kripik kesukaan papih nihhh"

"taro aja disana"

"yakin, ini sekar sekalian buatin teh manis hangatnya loh" ucapnya yang tengah membuat teh manis

Papih berdehem lalu mendekat dan duduk di mini bar dapur sambil melihat anaknya yang tengah membuatkan teh.

"nih pih tehnya" sekar menyodorkan secangkir teh manis untuk papih

Papihnya dengan berdehem menggeser cangkir tehnya lalu ia minum teh itu dengan nikmat. Kemudian tangannya dengan lihai mengambil beberapa kripik kentang dari toples yang ada didepannya. Sekar yang melihatnya berusaha menahan tawanya karena tingkah papihnya yang tengah marah kepadanya namun tetap memakan kripik dengan gengsinya yang cukup tinggi.

"udah pih makan aja, santaii" ucap sekar

"papih cuma nyicipin aja"

"gak usah di cicip, makan aja langsung pih"

"sekar ke kamar dulu yah" sambung sekar

"mau tidur lagi"

"enggak pih ini cuma mau naro tas doang" sebelum ia ke kamar ia mendekati papihnya dulu lalu mencium pipi papihnya dengan cepat dan langsung berlari menuju kamarnya

"sekarrr" teriak papihnya

"maafin sekar pihhhh" balas teriakkan sekar dan membuat papihnya sedikit tersenyum melihat kelakuan anaknya

The Wrong Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang