Matahari sudah menyinari kamarnya namun rupanya mata sekar masih terjaga sampai pagi ini, ia terduduk sambil bersandar dikepala ranjangnya "dah lah tamat hidup gue" monolognya
Ia tidak bisa tidur sama sekali akibat kejadian tadi malam, ditambah rasa malunya karena kejadian dijalan malam tadi semuanya berkecamuk dalam pikirannya "sekarrrrrr, harusnya loe pas jadi sperma gak usah deh berlomba lomba ke sel telur harusnya loe kalah ajaaaaaa" sambung kembali dengan memelas dan rengekan
Dering alarm berbunyi memberhentikan rengekannya, kini dengan mood yang tidak baik sekar langsung mandi dan segera berangkat ke kantor.
"mobil gue mana?" ucapnya ketika diparkiran basemant
Ia lalu menepuk jidatnya "ah iya mobil guekan diderek kemarin, ehhhh bentar terus sekarang mobil gue ada dimana kan gue gak tau siapa yang ngedereknya, arghhhhhh sekarrrr" kesalnya ia mengacak rambutnya lalu ia pergi dari sana dengan langkah gontainya
"gimana nih mobil gue, arghhh, gue telpon gian aja kali ya" ia mengeluarkan hp dari dalam tasnya ketika ia mengetikan nama gian di hpnya ternyata tidak ada nama itu dalam kontaknya
"sekarr begoo lo, kan lo gak punya nomer dia, aishhh kenapa kemarin loe gak tanya dulu mobil loe dibawa kemana, hahhh komplit deh kesialan gue hari ini" ucapnya sambil menghela nafasnya
Ia menunggu taxi didepan gedungnya namun semua taxi yang lewat rupanya sudah memiliki penumpang, ia juga mencoba memesan taxi online namun pesanannya tak kunjung diambil "gue salah apa sih dikehidupan sebelumnya kenapa sial bangettt, ya ampunnnn" gerutunya sambil terus melihat hpnya apakah sudah ada yang mengambil pesanannya
Sebuah mobil berhenti tepat didepannya, lalu kaca mobil itu terbuka "ayo naik" ajak seseorang dari dalam mobil itu, sekar melihat dengan teliti ternyata gian yang menyetir mobil itu
"ayo, entar telat loh" ucap gian
"eh e gak usah mau naik taxi kok"
"yakin bakal ada taxi, ini udah hampir jam masuk kantor loh"
Sekar melihat jam di hpnya dan memang dua puluh menit lagi jam masuk kantor kalo ia telat lagi bisa bisa dia langsung dipecat oleh bu maria "gimana, masih tetep mau nunggu taxi, kalo gitu gue duluan"
"ehh ehh bentar gue ikut" sekar lalu masuk dan duduk disamping gian
"pake seatbeltnya" titah gian lalu sekar hanya mengangguk dan memakai seatbeltnya
"oiya, mobil gue dimana yah" ucapnya yang teringat dengan keberadaan mobilnya
"gue jual" celetuk gian yang membuat sekar membulatkan matanya
"heh enak aja loe main jual jual mobil gue, itu mobil baru banget lunas cicilannya, wahh loe bener bener yah" kesalnya
"abisnya punya mobil tapi nyetir aja masih bisa nabrak padahal jelas jelas itu lampu merah, loe beneran dapet sim nya modal nembak"
"enak aja kalo ngomong yah, sekarang balikin gak mobil gue" tegas sekar
"gue bilang udah gue jual"
"ehh loe ihhhh bener bener yah mau gue tonjok loe"
"emang berani"
"wahh nantangin lagi"
"dah turun sana" titah gian
"loh kok lo malah nurunin gue sih, urusan gue belum selesai sama loe"
"yaudah selesain urusan loe sama gue terus loe dipecat dari kantor loe"
"maksud loe apa?"
"liat tuh kita udah sampe kantor lo, lo mau turun gak atau masih betah disini sama gue" sekar lalu melihat keluar dan ternyata benar sudah sampai dikantornya

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Blind Date
RomansaSekar perempuan dewasa yang kini terus dihantui perjodoan oleh papihnya, ia pun menolaknya puluhan kali namun papihnya kekeuh untuk menjodohkan dirinya. Agar bisa menghindari perjodoan papihnya sekar memutuskan untuk mengikuti 'blind date' dengan ha...