TWBD#18

24 2 0
                                    

Sekar dan gian tengah bersiap untuk check out dari hotel, sekar sama sekali belum mandi, ia tidur sampai jam sebelas siang sedangkan ia harus check out dari hotel sebelum jam duabelas siang ini. Al hasil kini ia hanya cuci muka dan gosok gigi dan lanjut membereskan barang-barangnya.

Beberapa petugas hotel datang untuk membantu gian dan sekar membawa beberapa barangnya menuju mobil.

"udah semua?" ucap gian

"udah si kayaknya"

Mereka berdua keluar dari kamar hotel, mobil gian sudah siap di lobby hotel. Sekar langsung masuk ke dalam mobil meninggalkan gian yang tengah mengurus beberapa hal. Penampilan sekar bisa dibilang sedikit acak-acakan, rambutnya ia ikat asal, kemudian ia hanya memakai kemeja gian dan hotpants hitam dari kadonya yang ia buka semalam.

"dirumah papih masi rame?" ucap gian sembari menjalankan mobil keluar dari pelataran hotel

"kayaknya iya"

"mau ke rumah papih dulu?"

"iyalah, mau ganti baju sekalian mandi, gak enak tau ini badan gue" kesal sekar yang hanya diberi senyuman oleh gian

Dirumah papi sekar memang ramai, saudara-saudaranya menginap dirumahnya belum lagi om dan tantenya yang dari luar kota pun memilih untuk menginap di rumah papihnya, rumah papihnya juga terbilang cukup besar.

"eh eh eh pengantin baru nihhh" goda serin yang melihat sekar baru datang

"diem lu" sekar langsung pergi ke kamarnya dan masuk kedalam kamar mandinya

"loh kenapa si kak sensi amat" ucap serin

Gian masuk dengan membawa beberapa barang dan kado yang tadi ia bawa dari hotel.

"loh kak gian, kenapa gak hubungin aku si buat bantuin bawanya, tau gitu kan tadi aku ke hotel bantuin bawa barang-barang" ucap serin sembari membantu gian membawa barang-barang dari mobilnya

"gak usah, ini bisa kok"

"oiya, kak sekar kenapa kak, sensi banget"

"hah masa"

"iya, tadi aja langsung masuk kamar"

"ohh, lagi agak kesel mungkin"

"kesel kenapa?"

"dia bangunnya mepet jam check out jadi gak sempet mandi, terus kesel juga gak ada baju buat dia" jelas gian

"yahhh astaga, aku lupa bawain dia baju" ucap serin yang hanya dibalas senyuman gian

Gian menaruh sebagian barangnya di kamar sekar, terdengar suara gemericik air dari kamar mandi. Setelah itu gian keluar dari kamar sekar dan menghampiri papih yang berada di gazebo belakang rumahnya. Papih dan saudara-saudaranya tengah berkumpul disana menikmati tanaman dan pepohonan rindang di sekitarnya.

"pih" sapa gian dan langsung menyalami tangan papih

"eh gian, datang kapan nak?"

"baru aja pih"

"sekar mana?"

"lagi mandi"

"rajin banget mandinya, masih siang loh ini" ucap tante sekar dengan senyumannya, gian tidak tau harus merespon apa ia hanya membalas dengan senyuman

"gak papa biar cepet dapet cucu" ucap papih

"oiya pih, nanti sore gian sama sekar pamit pulang ya"

"loh gak nginep disini?"

"enggak pih"

"apa gak cape nanti, atau gak kamu pake supir papih aja buat pulangnya ya" tawar papih

"enggak usah pih, gian bisa kok"

The Wrong Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang