Gian yang pulang lebih dahulu di banding sekar memilih untuk memasak untuk makan malamnya dengan sekar. Ia tadi membeli beberapa bahan makanan untuk dimasaknya. Gian yang masih menggunakan kemejanya lalu mengambil celemek dan menyiapkan bahan-bahan masakannya.
Dengan telaten dan penuh semangat gian memasak makanan untuk dirinya dan sekar. Entah kenapa rasanya ia senang sekali membuat makanan untuk sekar, apalagi jika sekar sangat menyukai makanannya dan melahapnya dengan lahap. Sembari memasak senyum gian kian terpancar.
Sekar sendiri masih sibuk di kantornya, pekerjaannya banyak yang dikejar deadline, ia seharian terus menatap layar komputer dan dimejanya sangat menumpuk berkas-berkas kerjanya.
"mata gue lelah banget asli" kesal sekar, beberapa kali ia meneteskan obat mata karena matanya terasa perih dan kering.
"bjir dah, kapan selesai nya ini, pantat gue panas banget, asu lah" ucap kesal randi yang juga sama dikejar berbagai macam deadline pekerjaannya.
"asli gue udah puluhan kali ngadep bos, meeting, naik turun lift buat kasih laporan ke departman lain, tapi masih aja ada yang harus gue kerjain, kesel banget woyyy" ranti ikut mengeluh juga dengan pekerjaannya yang tidak ada hilal beresnya.
"guys sumpah, laporan taunan bikin gue muallllll..." kesal sekar yang tengah mengerjakan laporan keuangan tahunan perusahaannya.
"anjir lah, males banget deh nih gue kalo udah kayak gini, gak selesai sampe besok nih, bau-bau lembur inimah" timpal randi
"aaaaa mamahhhh mau es krimm" teriak ranti
Jam dinding kantornya sudah menunjukkan pukul empat namun semua karyawan kantor masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, begitu juga dengan sekar, randi dan ranti yang sedari tadi pekerjaannya tak kunjung usai bahkan muka mereka sudah diselimuti ke pasrahan dan rasa lelah dengan dirinya yang sejak pagi sudah hectic bekerja.
Gian kini telah menyelesaikan beberapa masakannya, ia kini tinggal memasak spaghetti carbonara, tadi ia sudah memarinasi ayam untuk dibuat chicken wings. Kemudian dia juga tidak pernah lupa untuk menyiapkan salad untuk dirinya dan ia akan membuat manggo squash. Gian juga tiba-tiba berpikir untuk membuat dessert yakni souffle, dessert khas Perancis.
Waktu menunjukkan pukul enam sore, gian pun hampir menyelesaikan semuanya, kini ia tinggal menyelesaikan membuat minum dan dessertnya. Setelah semuanya selesai, gian memilih untuk membersihkan tubuhnya lebih dahulu, lalu ia akan menatap semua makanannya dimeja makan nanti.
Sudah setengah tujuh malam namun sekar dan teman-temannya masih setia duduk di meja kerjanya. Pinggang sekar sudah berasa patah bahkan rambutnya sudah acak-acakan make up nya pun sudah luntur dari wajahnya, hanya terisisa, sisa-sisa lipstick di bibirnya.
"kalo kalian udah selesai, bantuin gue ya guys" ucap randi
"gak mau, ogah, males, gue mau pulang sudah rindu dengan kasur" timpal ranti
"ck asuuu" gumam randi
"kar, gimana masih aman?" tanya ranti
"fix gue muntah inimah, gak selesai-selesai kampret" kesal sekar
"sabar, ngitung uang Perusahaan lebih ribet daripada ngitung uang sendiri" ucap ranti
"iya jir, gini nih ngitung uang Perusahaan tahunan tuh ribet, lama-lama gue resign juga nih"
"lu resign hidup lu juga udah terjamin kar" ucap ranti
"tinggal duduk-duduk doang dapet uang jatah lo, mana uang jatah lo lebih gede berkali-kali lipat dari gaji gue lagi, lo nyari apa lagi si kar?" sambung randi

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Blind Date
RomansaSekar perempuan dewasa yang kini terus dihantui perjodoan oleh papihnya, ia pun menolaknya puluhan kali namun papihnya kekeuh untuk menjodohkan dirinya. Agar bisa menghindari perjodoan papihnya sekar memutuskan untuk mengikuti 'blind date' dengan ha...