Sekar sudah tepat didepan meja itu namun lelaki itu rupanya belum sadar dengan keberadaan sekar. Akhirnya sekar langsung duduk saja dikursi yang berhadapan dengan lelaki itu, seketika mata lelaki itu tertuju padanya tersirat sedikit rasa bingung dilelaki itu, namun sekar hanya menyampirkan senyumnya dan melihat lelaki itu.
Menurut sekar lelaki dihadapannya kini lumayan tampan bahkan sekar tak bisa mengalihkan pandangannya dari lelaki ini "maaf ya, udah lama nunggunya ya" ucap sekar namun lelaki itu hanya memandangnya dengan bingung.
"mmm siapa ya" ucap lelaki itu
"ouh, ini saya sekar yang ikut blind date antar perusahaan, udah pesen makan?"
Lelaki itu semakin bingung dan hanya diam, melihatnya yang diam saja sekar langsung memanggil pelayan "mbak saya mau pesen ini steak ayam sama minumnya pink sweat and sour ya" pesannya, ia lalu melirik lelaki dihadapannya lagi yang masih memandanginya
"loe mau pesen makan juga?" tanya sekar
"hah e e saya tenderloin steak sama mineral waternya satu" ucap lelaki itu
"baik mohon ditunggu pesanannya" ucap pelayan lalu pergi dari sana
"oiya nama loe siapa?"
"hmm e e, gian"
"ouh nama loe gian" ucapnya yang diangguki kaku oleh lelaki itu
"kerja diperusahaan mana loe?"
"di perusahaan swasta"
"ouhh bagian apa"
"mmm staff biasa" jawabnya yang diangguki sekar, ia bingung harus bertanya apa lagi namun ditengah kebingungannya makanan datang ke mejanya.
"makasih mbak" ucap sekar
"selamat menikmati" ucap pelayan lalu pergi
"ayo dimakan" ucap sekar lalu ia segera memakannya, lelaki didepannya masih bingung dengan perempuan dihadapannya yang tiba tiba muncul dengan alasan blind date.
"gak dimakan"
"ahh iya" ketika makan lelaki itu sedikit tersenyum dengan kelakuan perempuan didepannya, rasanya seperti konyol ia bertemu lagi dan lagi dengan perempuan ini, tapi rupanya perempuan dihadapannya belum sadar bahwa sebenarnya mereka pernah bertemu beberapa kali dengan kejadian yang absurd.
"enak juga ya makanannya" ucap sekar
"iya enak"
"mau pesen dessertnya gak?"
"emm gak usah"
"yaudah gue mau pesen dessertnya, mbakkk" ucapnya memanggil pelayan lalu memesan dessert
"tinggal dimana?" sekar memecah suasana yang hening antara dirinya dan lelaki itu
"deket kok dari sini"
"diperumahan?"
"iyah"
"perumahan mana?"
"mekarsari"
"wuihhh denger denger disana perumahan mahal yah"
"ahh enggak juga"
"tinggal sendiri?"
"iya"
"oiya kita seumuran gak sih, loe lahir taun berapa?"
"92"
"wahh cuma beda dua taun gue lahir 94" ucapnya yang diangguki gian
"dari tadi gue mulu yang nanya, loe gak mau nanya?" sambung sekar

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wrong Blind Date
RomanceSekar perempuan dewasa yang kini terus dihantui perjodoan oleh papihnya, ia pun menolaknya puluhan kali namun papihnya kekeuh untuk menjodohkan dirinya. Agar bisa menghindari perjodoan papihnya sekar memutuskan untuk mengikuti 'blind date' dengan ha...