TWBD#8

45 2 0
                                        

Dessert yang dimakan papihnya sudah akan hampir habis namun gian rupanya belum juga kembali. Kini perasaan sekar harap harap cemas "pihh pulang aja yah" bujuknya

"enggak sekar, pacar kamu ini sebenernya kemana?"

"ada, cuma kayaknya dia nelponnya lama, jadi papih pulang aja yah"

"papih mau abisin dessertnya dulu"

"kalo udah pulang yah pih"

"papih mau nunggu pacar kamu dulu titik gak bisa dibantah paham" tegas papih yang benar benar membuat sekar frustasi

Sekar lalu melihat dari arah depannya, gian tengah berjalan sambil menunduk menuju ke arahnya, ia berharap gian menatap ke arahnya namun ternyata gian tak kunjung menatapnya dan malah menunduk sambil fokus pada handphonenya.

"pihhh pulang aja yah" ucapnya dengan nada gelisah

"enggak mau nunggu pacar kamu dulu"

"pihhhh"

"mana pacar kamu" papih hendak melihat kearah belakang "papihhh" teriak sekar yang membuat papihnya tidak jadi menengok kebelakang

"apaan, kok teriak teriak"

"e e e e" sekar memejamkan matanya sebentar "sayanggg" sambung sekar kepada gian yang beberapa langkah lagi mendekat ke mejanya

Gian menatap sekar dengan bingung karena sekar yang menatapnya dan berteriak kepadanya dengan kata 'sayang' gian mengerjap ngerjapkan matanya ia lalu melihat sekelilingnya takutnya ia salah sangka dengan panggilan sekar tadi namun dibelakangnya tidak ada orang sama sekali.

"hayy sayang, kok kamu lama banget" ucap sekar alu menghampiri gian dan memegang tangan gian

"pihhh nih kenalin pacar sekar" ucapnya lalu papihnya melihat ke arah mereka berdua

"dia pacar kamu"

"iyah pacar aku nihhh liatkan kita pegangan tangan" ucapnya sambil menunjukkan dirinya yang berpegangan tangan dengan gian

Papihnya tersenyum "kamu gian kan" ucap papihnya

"I iya" jawab gian

"kok papihh.."

"pas kalo gitu"

"hah maksudnya pih" bingung sekar

"kalo jodoh emang gak kemana, mau kamu ke ujung dunia pun ya kalo jodoh pasti bertemukan" ucapan papihnya semakin membuat sekar bingung

"pihhh"

"dia orangnya sekar, gian ini orang yang ingin papih jodohkan sama kamu" sekar terkejut ia membulatkan matanya lalu ia melirik kearah gian dan menghela nafasnya

"kalo gitu minggu depan nikah ya" sambung papihnya

"hah, saya nikah sama anak om" ucap gian yang masih kebingungan dengan situasi dan kondisi saat ini

"iya masa kamu nikah sama om, oiya kamu gak inget om, ini om feri, ingetkan"

Gian berpikir sebentar lalu ia mengingat sesuatu "ohh ya ampun om udah lama gak ketemu, om keliatan lebih muda"

"bisa aja kamu, gimana bibi kamu sehat?"

"sehat om, om belum ketemu bibi, bibi padahal lagi ada disini dia udah tiga bulan tinggal disini om"

"udah kok, lusa yang lalu om ketemu sama bibi kamu"

"tunggu tunggu tunggu, pih maksud papih tadi apa, ini sekar masih bingung banget pihh"

Papih tertawa melihat wajah dan ekspresi anaknya yang bingung dan kalut "yaudah kita duduk dulu biar papih jelasin" merekapun kembali duduk dimeja tadi

"jadi gini, gian ini sebenernya adalah orang yang ingin papih jodohkan sama kamu sekar, sekarang karena papih tau kamu pacaran sama gian jadi yaudah papih setuju 100%, minggu depan nikah ya kalian" jelas papih yang membuat sekar syok, rencana awal ia ingin menghindari perjodoan papihnya dengan ikut bilnd date ini namun ternyata gian orang yang dijodohkan papihnya

The Wrong Blind DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang