𝟖. 𝐒𝐚𝐦𝐬𝐚𝐤 𝐀𝐫𝐥𝐞𝐧𝐚

578 58 255
                                    

VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat nulis komentar juga, ya.
Terima kasih

Btw, Rache ini berasal dari bahasa Jerman, guys. Artinya itu "balas dendam."

Aku jadi penasaran, kalian bacanya itu Rache itu "ra-ce" atau "re-ich" atau "ra-khe"?

Selamat Membaca

☆☆☆

Sudah seminggu sejak kepindahan Arlena ke sekolah barunya dan sudah seminggu pula Shaka terus-menerus mengejarnya. Tampaknya laki-laki itu tidak pernah bosan untuk mendapatkan hati Arlena.

Jika kalian pikir Shaka hanya mengejar Arlena saja, maka kalian salah besar. Bagaimanapun dia adalah Arshaka Zavian, sang Cassanova sekolah yang akan mengganti pacarnya setiap seminggu sekali. Kekasihnya sekarang bukanlah Valerie lagi, melainkan Fara, siswi kelas XI IPS 1.

"Kak Shaka, nanti malem keluar, yuk!" ajak Fara.

Shaka mengangguk, "Iya, Sayang."

"Beneran, Kak? Awas kalo Kakak bohong sama aku," ancam Fara dengan nada imutnya.

"Aku gak pernah bohong sama kamu, Fara," sahut Shaka meyakinkan.

Fara lantas memeluk Shaka erat tanpa mempedulikan bahwa keduanya berada di kantin yang ramai. Ya, Fara ikut makan di kantin lantai dua karena Shaka yang mengajaknya. Kapan lagi bisa makan di kantin istimewa seperti saat ini, bukan?

Ari hanya terkekeh melihat tingkah pacar baru dari sahabatnya itu. "Emang lo playboy kelas teri, Ka," ucapnya.

Shaka berdecak, "Ngaca sana. Lo juga anj*ng."

Lelaki itu hanya mengangkat bahunya acuh lalu mengecup sekilas tangan kanan pacarnya, Amara. "Gue udah mau tobat, udah kelas dua belas juga. Iya gak, Sayang?" tanya Ari.

Amara tersenyum malu, "Iya."

"Gak usah tobat. Dosanya terlalu enak buat ditinggalin," sahut Aaron sembari merangkul bahu Manda, pacar barunya.

"Itu mah elo. Gue beda lagi," timpal Ari.

Shaka hanya tertawa ringan selagi mendengarkan percakapan dua sahabatnya itu. Memang benar yang berada di samping Shaka adalah Fara, namun mata laki-laki itu terkunci pada salah siswi yang tengah berbincang dengan seorang laki-laki. Arlena dan Saskara. Meskipun Dinda ada di sana juga, tetap saja kehadiran dari Saskara merusak suasana hatinya.

"Makin deket ternyata," gumamnya.

Fara menoleh, "Apa, Kak?"

Shaka lantas menggelengkan kepalanya. "Bukan apa-apa, Sayang," ucapnya lalu mencubit pipi Fara dengan gemas.

"Ih, Kak Shaka. Aku malu," cicitnya.

"Ngapain malu?"

"Masih ada Kak Ari sama Kak Aaron," tuturnya.

Shaka semakin mengeratkan pelukannya sembari berbisik. "Padahal kamu udah pernah cium Kakak. Kok masih malu?" bisiknya.

Spontan kedua pipi Fara memerah, dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Shaka. "Kak Shaka," rengeknya.

𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 ( 𝐄𝐍𝐃 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang