VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat tulis komentar juga, ya.
Terima kasihBtw, kalian udah masukkin cerita ini ke reading list belum? Kalo belum, masukin sekarang juga, ya!
ㅡ Selamat Membaca ㅡ
☆☆☆
Arlena berjalan di belakang mengikuti wali kelas barunya. Keduanya berhenti di salah satu ruang kelas yang ada di lantai dua. Dia membaca tulisan yang menggantung tepat di atas pintu kelas.
"XII IPA 1," gumam Arlena.
"Tunggu di sini sebentar ya, Nak," ucap guru itu dan diangguki oleh Arlena. "Baik, Bu."
Selepas wali kelasnya memasuki kelas, Arlena diam di depan pintu seraya menunggu beliau memanggil namanya.
"Perhatian semuanya. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk, Nak!"
Mendengar perintah dari wali kelasnya, Arlena mulai melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Dia bisa melihat tatapan memuja yang terpancar dari wajah mereka. Bahkan, samar-samar dia juga mendengar bisikan dari murid di kelas ini.
"Perkenalkan diri kamu," perintah gurunya.
Arlena mengangguk, "Perkenalkan nama saya Arlena Rae Malvian. Salam kenal."
"Salam kenal, Arlena," ucap murid-murid kompak.
"Udah punya pacar belum?" tanya Ari dengan genit.
Arlena hanya tersenyum tipis tanpa berniat menjawab pertanyaan dari Ari.
"Wah, agak cuek, ya?" gumam Ari.
Aaron menyetujuinya, "Tipe-tipe minta dikejar, nih."
"Nah, karena kalian sudah berkenalan dengan Arlena. Tolong buat Arlena nyaman bersekolah di sini, ya."
"Baik, Bu."
"Sekarang Arlena boleh duduk di sebelah ... "
Shaka mengangkat tangan kanannya, "Sama saya aja, Bu."
Guru Biologi itu nampak menimang-nimang tawaran dari Shaka. Karena tak ada kursi lain yang tersisa, akhirnya beliau menyetujuinya. "Kamu bisa duduk sebangku sama Shaka," ucap beliau.
Mata Arlena sedikit melebar. Dia menatap laki-laki yang tengah melemparkan senyum ke arahnya. Sontak tangannya terkepal, kemudian dia menyunggingkan senyum miringnya. "Jadi, lo yang namanya Shaka," lirihnya remeh.
"Silahkan duduk, Arlena."
Arlena tersadar kemudian mengangguk seraya menatap wali kelasnya. "Baik, Bu."
Dia berjalan ke meja paling belakang dengan langkah lebarnya. Shaka menarik kursi ke belakang dan mempersilahkan Arlena duduk di sampingnya.
"Silahkan duduk, Arlena," tutur Shaka manis.
Tanpa berterima kasih, Arlena langsung duduk begitu saja dan melepas tas dari gendongannya. Sebuah tangan terulur di hadapannya, "Arshaka Zavian."
Arlena menoleh, "Arlena."
Shaka mengepalkan tangannya dan menariknya kembali. Laki-laki itu bertopang dagu dan menatap Arlena intens. "Lo cantik," puji Shaka.
Najis.
Laki-laki itu mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celanamya. Sebuah gelang tali berwarna merah dia sodorkan kepada Arlena. "Mau jadi pacar gue?" tanya Shaka.
Arlena menaikkan sebelah alisnya dan memandang Shaka aneh. "Sinting," sarkasnya.
"Sinting? Lo bilang gue sinting?"
Gadis itu mengangguk.
"Ck, baru kali ini ada cewek yang bilang gue sinting. Menarik," gumamnya.
Arlena mengalihkan pandangannya ke arah papan tulis untuk mendengarkan penjelasan dari wali kelasnya.
"Gimana kalo lo gue bikin suka sama gue?" tanya Shaka berbisik.
Arlena tersenyum miring, "Silahkan, kalo lo bisa."
Shaka menggenggam gelang tersebut dan memasukkannya kembali ke dalam saku celana. Dia merasa tertantang untuk menaklukkan gadis di sebelahnya ini.
"Tunggu tanggal mainnya sampe gue bisa pasang gelang ini di tangan lo," sahut Shaka dengan penuh keyakinan.
Arlena menoleh, "Good luck."
Laki-laki itu mendekatkan wajahnya ke telinga Arlena. "Lo ... menarik. Gue suka," bisiknya.
Sesudah membisikkan itu, Shaka menarik kembali tubuhnya dan mulai mencatat penjelasan dari gurunya.
I will break your heart first, Arshaka.
☆☆☆
Gimana?
Masih mau lanjut, kan?Kalo kalian suka, tekan bintang dan komen, ya.
Spam next di sini sebanyak-banyaknya 👉
Sampai ketemu lagi, ya!
TBC
ㅡ Sky
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 ( 𝐄𝐍𝐃 )
Cerita Pendek[ 𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 ] ❝𝐈 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐛𝐫𝐞𝐚𝐤 𝐲𝐨𝐮𝐫 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐟𝐢𝐫𝐬𝐭, 𝐀𝐫𝐬𝐡𝐚𝐤𝐚.❞ ㅡ 𝐑 𝐀 𝐂 𝐇 𝐄 𝐇𝐢𝐠𝐡𝐞𝐬𝐭 𝐑𝐚𝐧𝐤 : #𝟏 - 𝐚𝐫𝐥𝐞𝐧𝐚 [ 𝟎𝟏/𝟎𝟒/𝟐𝟎𝟐𝟐 ] #𝟏 - 𝐭𝐢...