𝟐𝟒. 𝐃𝐚𝐫𝐚 𝐁𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐔𝐥𝐚𝐡

381 35 223
                                    

VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat nulis komentar juga, ya.
Terima kasih

Selamat Membaca

☆☆☆

Arlena keluar dari kamar karena perutnya minta diisi. Sebelum memasak, dia berjalan ke arah kamar Arvin terlebih dahulu.

TOK TOK TOK

"Kak Arvin," panggil Arlena dari luar.

"Iya, kenapa?" seru Arvin dari dalam sana.

"Kakak mau makan malam apa?" tanya Arlena.

"Apa? Kakak gak denger. Sebentar."

Arlena mendengus pelan lalu menyandarkan tubuhnya di dinding. Kaki kanannya tertekuk dengan kedua tangan terlipat di depan dada. "Lama," gerutu Arlena.

KLIK

"Maaf. Kenapa?"

Gadis itu mengamati penampilan kakaknya dari atas hingga bawah. Rambutnya tertata rapi, pakaian casual, dan juga wangi. Bibir Arlena melengkung ke atas, "Oh, mau kencan, ya?" tanyanya sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

"Mana wangi banget," sambungnya.

Arvin terkekeh lalu mengusap puncak kepala Arlena. "Iya, doain lancar," ujarnya.

"Pasti."

"Kakak tinggal gak papa?" tanya Arvin memastikan.

"Gak papa. Aku bisa jaga diri, kok."

"Yaudah, Kakak pergi dulu, ya? Kamu di sini aja, jangan ke mana-mana."

Arlena mengangguk, "Iya. Udah pergi sana."

Arvin lantas berbalik badan dan meninggalkan Arlena yang masih terdiam di tempatnya. "Kakak pergi," pamitnya lalu menutup pintu apartment.

"Padahal mau aku ajak makan malem bareng," gumam Arlena. Gadis itu lantas berjalan ke dapur untuk memasak makan malam.

Pertama-tama, dia mengambil bahan-bahan dari kulkas dan kabinet. Arlena memutuskan akan membuat spaghetti aglio e olio. Tak butuh waktu lama untuk memasaknya karena menu itu sangat mudah. Dia menaruh spaghetti yang sudah matang ke piring.

Sebelum makan, Arlena lebih dulu mengambil ponselnya yang tertinggal di dalam kamar. Dia kembali ke meja makan dengan ponsel dalam genggamannya. Ya, Arlena akan makan dengan menonton lanjutan serial netflix bergenre thriller.

Dia menyuapkan makanannya ke dalam mulut dengan mata yang terfokus pada tontonannya. "Gila. Sadis banget," gumamnya disela-sela kunyahannya.

DRRT DRRT DRRT

Ponselnya bergetar dan menampilkan kontak Dara, sepupunya. Arlena langsung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan telfon darinya.

"Halo. Dara?" sapa Arlena lebih dulu.

"Ah, halo hahaha. Siapa ini?"

"Lo yang telfon gue anjir. Lo di mana?" tanya Arlena khawatir. Dia bisa mendengar suara bising dari tempat Dara.

"Ini siapa, sih?!" jawab Dara.

"Arlena, Dar."

"Oh, Arlena. Halo sepupuku."

"Lo kenapa, sih, Dar? Sekarang lo ada di mana?"

"Gak tau. Len, ini minumannya bikin tenggorokan gue panas. Hahaha tapi enak."

𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 ( 𝐄𝐍𝐃 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang