𝟑𝟒. 𝐌𝐚𝐤𝐧𝐚 𝐆𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐌𝐞𝐫𝐚𝐡

289 29 165
                                    

VOTE DULU. AKU MAKSA!
Jangan malu buat nulis komentar juga, ya.
Terima kasih

Selamat Membaca

☆☆☆

Kini Arlena dan Shaka sedang berada dalam perjalanan pulang. Tepat saat mereka selesai bermain golf tadi, hujan langsung turun dengan derasnya. Sampai sekarang pun hujan belum ada tanda-tanda akan berhenti.

Arlena melihat sisi kiri jalan yang agak blur akibat rintikan hujan. Dia mengetukkan kakinya pelan karena merasa bosan.

"Tadi gimana? Seru?" tanya Shaka membuka obrolan.

Gadis itu menoleh lalu mengangguk.

"Seru," jawabnya.

"Kalo ada waktu kita main lagi, ya? Mau, kan?"

"Terserah, Ar."

Shaka menganggukkan kepalanya. "Oke, gue anggep lo setuju," putusnya.

"Hm."

Mobil Shaka yang semula berjalan dengan lancar tiba-tiba saja mendadak berhenti. Bahkan keduanya sempat terlempar ke depan dikarenakan itu.

"Ada apa?" tanya Arlena panik.

Shaka menggeleng, "Gak tau. Coba gue nyalain lagi."

Laki-laki itu lantas mencoba menyalakan mesin mobil kembali. Sudah berkali-kali mencoba namun tak kunjung membuahkan hasil. Shaka mendesah pelan, "Mogok, Len."

"Terus gimana? Masih jauh gak?"

"Lumayan. Gue telfon supir dulu, biar jemput kita."

"Mobil lo?" tanya Arlena.

Shaka mengangkat ponselnya, "Ini mau telfon montir langganan gue. Biar dibawa ke bengkel."

Arlena mengangguk, "Yaudah, buruan."

"Sabar, Sayang."

"Arshaka," panggil Arlena dengan malas. Namun laki-laki itu hanya tersenyum memamerkan deretan giginya.

Selagi Shaka menelfon, Arlena tak lupa untuk mengabari kakaknya, Arvin. Dia takut Arvin khawatir jika Arlena tak kunjung pulang. Kemungkinan juga Arlena akan pulang malam.

Setelah mengetikkan pesan untuk kakaknya, gadis itu kembali melirik Shaka. "Gimana?" tanya Arlena lagi.

"Beres. Tinggal nunggu aja," jawabnya.

"Terus kita di sini aja? Gak ngapa-ngapain?"

Shaka tersenyum miring, "Lo mau gue apa-apain?"

PUK

Arlena spontan menepuk bibir Shaka agak keras.

"Jaga mulut lo. Gue tabok lagi mau emang?"

Shaka menggeleng sambil mengusap bibirnya yang mati rasa. "Gue bercanda, Len. Gak serius," adunya.

𝐑𝐀𝐂𝐇𝐄 ( 𝐄𝐍𝐃 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang