Part 02

13.2K 776 20
                                    

Happy Reading!

Tandai typo!

☆☆☆

Pulang sekolah, Nazma terpaksa jalan kaki menuntun sepeda, karena kakinya terasa sangat kaku untuk mengayuh, akibat jatuh pagi tadi. Berjalan menyusuri trotoar, berulang kali Nazma menghela nafas lelah.

"Aduh, capek," keluh Nazma seraya memegangi lututnya yang terasa pegal.

Tin tin

Suara klakson dari arah belakang, membuat Nazma berhenti melangkah kemudian menoleh. Ia mendapati mobil yang pagi tadi menabraknya.

Pintu depan mobil itu terbuka, menampilkan wajah tampan dengan ekspresi datar menatapnya.

"Naik!" titah laki-laki yang tak lain adalah Nizam.

Nazma hanya diam, tak menjawab maupun menuruti perintah cowok itu.

Nizam mendengus, bergerak keluar untuk mengambil alih sepeda milik Nazma, lalu ia masukkan ke dalam bagasi.

"Eh, itu mau dibawa kemana?" panik Nazma saat Nizam membawa sepedanya tanpa permisi.

"Masuk cepat, saya antar," kata Nizam seraya membuka pintu mobil bagian samping kemudi.

"Tapi ...."

"Masuk atau saya tinggal?"

Nazma mengerucutkan bibirnya, seraya berkata, "Ish, iya-iya."

Dengan pasrah, Nazma mengikuti cowok itu untuk masuk ke mobil, duduk di kursi samping kemudi.

"Sorry yang tadi pagi, saya buru-buru," jelas Nizam singkat, di tengah fokusnya mengendarai mobil.

"Iya, enggak apa-apa, kok," jawab Nazma dengan pandangan yang terus tertuju keluar jendela.

"Dimana?" tanya Nizam membuat Nazma menoleh bingung, dimana apanya?

"Rumah," lanjut Nizam seolah mengerti dengan raut bingung Nazma.

Nazma membulatkan mulutnya. "Lurus aja, di depan ada gang kecil, nanti aku turun di situ," jelas Nazma seraya menggerutu di dalam hati, karena bicara Nizam yang terlalu singkat dan sulit untuk ia mengerti.

Tak lama, mereka sampai di depan gang yang Nazma maksud. Dengan segera, Nazma turun dari mobil, diikuti Nizam yang juga turun untuk membantu Nazma mengambil sepedanya di dalam bagasi.

"Terima kasih," ujar Nazma dengan kepala tertunduk.

Nizam hanya menjawabnya dengan anggukan. Masuk kembali ke mobilnya, lalu pergi begitu saja setelah membunyikan klakson satu kali.

Melihat kepergian mobil Nizam, Nazma menghela nafas lega. "Horor banget satu mobil sama laki-laki ganteng."

Nazma pun berjalan kembali karena ia di turunkan didepan gang. Tak berjalan lama, rumah Nazma pun sudah terlihat. Nazma pun mempercepat langkah nya dan sampai didepan gerbang rumahnya.

Nazma pun langsung masuk ke dalam rumah,ingin sekali ia  menghempaskan badan nya di kasur nya itu. Ia pun menaruh sepeda terlebih dahulu di bagasi,kemudian langsung masuk rumah.

"Assalamuaalaikum,,,bundaaa," salam Nazma saat memasuki rumahnya.

"Waalaikumusalam,,, eeeeh eh nak kaki kamu kenapa? ," tanya bunda Nazma karena khawatir melihat anak sematawayang nya berjalan dengan tersenggal-senggal.

"Euumm, ini bun tadi pagi tidak sengaja ketabrak mobil dari belakang. Tapi udah ga apa-apa ko bun,cuman kaki doang kayaknya terkilir," jelas Nazma yang melihat kekhawatiran ibunda nya.

Gus Kutub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang