Part 27

7.4K 503 9
                                    

Happy reading guys!!

Sebelumnya, kami ucapkan banyak terima kasih buat yang udah mampir dan selalu vote♡

***

Hari ini, adalah hari pernikahan Leona dan Dokter Fadli. Nazma dan Nizam sudah siap dengan pakaian mereka. Nizam dengan atasan batik dan celana hitam kain, lalu Nazma menggunakan dress batik yang sama dengan yang Nizam kenakan, dipadu dengan pasmina hitam. Kedua tampak sangat serasi.

"Berangkat sekarang?" tanya Nizam yang sudah siap memanasi mobil di pekarangan rumah.

Melihat istrinya yang baru keluar dengan tatanan yang sangat rapi, make up tipis, dan terlihat begitu anggun, membuatnya tersenyum lebar.

"Cantik banget, istri siapa sih ini, hm?" godanya seraya mencubit kecil pipi Nazma, membuat gadis itu memegangi tangannya.

"Mas, enggak usah cubit-cubit," rajuk Nazma dengan bibir mengerucut.

Nizam terkekeh, beralih mengusap pipi istrinya dengan lembut. "Mau berangkat sekarang, sayang?"

Nazma mengangguk dan ikut tersenyum, terlebih saat melihat Nizam membukakan pintu untuknya.

"Makasih, Mas," katanya seraya masuk ke mobil, dengan Nizam yang sigap memegangi atas kepalanya, takut jika terkena atap mobil.

"Jangan lupa pakai sabuk pengamannya," kata Nizam sebelum menutup pintu dan berputar untuk masuk ke kursi kemudi.

Menempuh waktu sekitar 1 jam hingga mereka sampai di tempat pernikahan. Acara yang cukup ramai, terlihat juga beberapa kawanan Dokter yang sering mereka dapati di sebuah rumah sakit.

Mereka segera naik ke pelaminan sebagai tujuan utama, menemui Leona dan sang suami.

Dari kejauhan, Leona tampak tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Nazma, dibalas senyum tipis olehnya.

Nazma melingkarkan tangannya di lengan Nizam, dan mereka berjalan bersama.

"Selamat ya, Leona." Nazma mengulurkan tangannya, namun Leona justru memeluknya. Hal itu membuat Nazma sedikit tegang karena tak menyangka dengan sikap Leona yang tampak begitu hangat.

"Eeeh," Tak disangka Leona menangis saat memeluk Nazma. Nazma sedikit terharu melihat sikap Leona kali ini.

"Hey! Kenapa nangis?" Tanya Nazma sambil memegang pipi Leona dan membantu menghapus air matanya.

"Lo baik, Naz. Lo, mau datang diacara penting, gue. Bahkan sahabat gue ga dateng diacara gue," lirih Leona.

Nazma menatap Leona dengan tatapan sedih, ia melihat gurat kesedihan yang mendalam yang dialami Leona.

"Udah, Leo. Gapapa kan ada aku, kalau ada masalah bisa cerita sama aku, kita temenan bukan?" Ucap Nazma menenangkan Leona.

"Lo, mau jadi temen gue? Setelah apa yang gue perbuat selama ini ke, lo."

Nazma mengangguk. "Kenapa ngga, itu masa lalu, kita jadikan masa lalu itu sebuah pelajaran. Dan memulai lembaran baru, apalagi kamu udah menikah sama dokter ganteng lagi," ucap Nazma sedikit menggoda.

Leona tersenyum dan memeluk Nazma kembali. Nizam dan dokter Fadli terharu melihat keduanya.

Leona melepas pelukanya. "Ah iya, ayo makan dulu, Naz." Ucap Leona.

Gus Kutub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang