Part 15

8.8K 529 0
                                    

Happy reading!

Jangan lupa vote dan komen yang banyak!!

***

Setelah beberapa hari dirawat, akhirnya Nazma diperbolehkan pulang untuk hari ini.

Keadaannya sudah membaik, meski ia belum mampu mengingat apapun. Tetapi, ia sudah menerima jika Indri dan Darmono merupakan orang tua kandungnya.

Soal Nizam, pun ia biasa saja. Ia merasa nyaman di dekat laki-laki itu, namun untuk masalah calon suami ia belum begitu percaya.

Dengan dituntun oleh Ayah dan Ibunya, Nazma berjalan perlahan keluar dari ruangan rumah sakit.

"Loh, kok ada Kak Nizam?" tanya Nazma kala melihat Nizam tengah membuka pintu belakang mobil yang terparkir di depan lobi rumah sakit.

"Dia yang jemput kita. Padahal, Ayah sudah bilang enggak usah, tapi dia maksa, ya sudah."

Nazma mengangguk, lalu ia masuk dan duduk dibelakang kemudi bersama Indriana.

Diperjalanan Indriana terus bercerita tentang semasa kecilnya Nazma, berharap ia akan mengingatnya pelan-pelan.

Sedangkan, Nazma hanya mendengarkan Indriana bercerita. Ia berusaha mengingatnya, namun kepalanya tiba-tiba sakit dan meminta ibunya menghentikan ceritanya.

Indriana menghela nafasnya berat, namun ia tak putus asa untuk terus membantu ingatan anaknya agar cepat pulih.

Tak butuh waktu lama, mereka pun telah sampai dirumah. Mereka pun turun dan segera masuk kedalam rumah.

Saat ingin memasuki rumah, Nazma melihat sepeda yang terparkir dengan baik. Ia berjalan menuju sepeda tersebut.

"Sepeda itu ayah belikan untukmu saat kamu menjuarai Olimpiade," tutur Darmono.

"Sepeda ini juga mengingatkan mas saat pertemuan awal kita," ucap Nizam seraya terkekeh pelan dikala mengingat kejadian tersebut.

Nazma hanya mengangguk sebagai jawaban dengan penuturan mereka.

"Yuk, masuk, Nak." Ajak Indriana.

Saat masuk kedalam rumah, Nazma langsung disuguhkan dengan foto-foto mereka.

"Awsh," ringis Nazma saat melihat foto kebersamaan mereka pada saat hari raya idul fitri.

Indriana panik dan menyuruh Nazma duduk disofa, lalu ia pun memberi minum pada Nazma.

"Bun," ucap Nazma saat Indriana memberikan gelas berisi air putih.

Indriana terdiam, ia terkejut serta bahagia mendengar sebutan Bun yang terucap dibibir Nazma.

Mata Indriana berkaca-kaca. "Nak, ka-kamu sudah ingat bunda?" Tanya Indriana dan diangguki oleh Nazma.

"I-itu foto pada saat idul fitri kan?" Tanya Nazma seraya menunjuk foto besar yang terpasang di tembok.

"Iya, Nak betul," ucap Darmono bahagia.

"Nazma ingat itu," Darmono dan Indriana pun memeluk putri mereka, rasanya bahagia saat Nazma mengingat mereka.

Nizam bahagia melihat Nazma yang mengingat kedua orang tuanya. "Apa kamu sudah mengingat semuanya, dek?" Tanya Nizam.

Gus Kutub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang