Maaf telat up, dari pagi aku ada beberapa kerjaan yg harus diurus.
Sebelum baca, tolong vote. Jangan lupa komennya juga sebagai bentuk kalian menghargai penulisnya. Bukan cuma di sini aja, di tempat lain juga ya 😊. Banyak author yang aku tau mereka mengundurkan diri atau mungkin hiatus karena merasa ga dihargai karyanya. Menulis itu ga mudah, dapetin idenya apalagi.
🥰🥰🥰
Lisa POV
Aku sudah terlambat 5 menit ke sekolah. Perjalanan dari rumah ke sekolah memakan waktu 15 menit.
Salah satu masalahku adalah selalu kesulitan bangun pagi. Rasanya berat sekali untuk bangun dari kasur dan pergi ke sekolah. Hanya dengan membayangkan tugas hari ini saja sudah membuatku tidak ingin pergi ke sana.
"Makan dulu sarapanmu" teriak Eomma yang sedang menyiapkan pesanan di dapur. Dia tidak akan membiarkan perutku kosong sebelum pergi sekolah.
Setiap pagi kedua orang tuaku dan kedua kakakku (Joo hyuk dan Sedun) sibuk, mereka bekerjasama menyiapkan pesanan pagi sebelum pergi ke kedai.
Dapur kami selalu terlihat seperti kapal pecah. Ayam, tepung, saus-saus, kue beras, daun bawang, dan bahan-bahan lainnya memenuhi setiap sudut dapur kami.
"Ne" kataku, menyuap nasi dengan telur mata sapi dan rumput laut sambil mengikat tali sepatuku. Eomma tidak memiliki waktu banyak untuk menyiapkan sarapan lain, jadi aku tidak mungkin membebaninya dengan menu-menu yang membutuhkan waktu masak yang lama.
Sungjae duduk di sebelahku dan mencuri suapan dari mangkukku. Dia sedang libur karena minggu depan ujian praktik. Dia akan lulus sekolah menengah atas tahun ini, tetapi kelakuannya seperti anak berusia 3 tahun. Kami selalu bertengkar karena hal tidak penting.
Dia dan Joo hyuk menghabiskan cukup banyak uang jajannya untuk membeli game dan itu membuat Eomma marah. Sangat boros.
Joo hyuk dan Sehun bekerja di kedai untuk membantu Appa dan Eomma sejak mereka lulus sekolah. Sungjae juga berencana melakukan hal yang sama setelah lulus.
Aku melihat Sungjae akan memasukkan natto (kacang fermentasi) ke mangkukku, itu makanan yang paling aku benci. Baunya sangat busuk. Aku memukul tangannya saat dia memasukkan natto lebih banyak "Kau merusak sarapanku!".
Dia tertawa dan mendorong tangannku supaya bisa memasukkan lebih banyak natto."EOMM...
Dia segera memasukkan telur mata sapi yang tersisa ke mulutku menggunakan tangannya saat tahu aku akan melaporkan perbuatannya pada Eomma. Aku tersedak sehingga dia memberikanku air minum "Kau akan baik-baik saja" suaranya terdengar panik
"Ada apa?" tanya Ibuku dari dapur. Dia mengeluh saat kami selalu bertengkar. Kami bisa memecahkan kepalanya jika terus bertengkar, katanya.
Appa bisa membunuhnya jika aku mati karena ulahnya. Dia tertawa dan melanjutkan makannya saat aku sudah baik-baik saja.
"Tidak, Eomma. Princess satu-satunya kesayangan kita di rumah ini ingin poop dan dia ingin kau yang membersihkan kotorannya seperti dulu" teriak Sungjae. Dia tertawa puas dan aku meninju lengannya.
"Pengganggu" aku mengejeknya dan segera berdiri. Aku tidak memiliki waktu lebih untuk berdebat.
Aku pergi ke Ibuku dan menciumnya "Aku pergi"
"Tidak jadi poop?"
Aku menggelengkan kepala dan beralih mencium ayahku tetapi dia menghindar dan menyeka keringatnya dengan handuk kecil terlebih dulu "Aku berkeringat"
YOU ARE READING
The Norm
FanfictionKehidupan di dunia ini memiliki norma dan di negara itu, perbedaan status sosial juga dapat menciptakan batu penghalang antar individu untuk bersama. Di sisi lain, mereka memiliki cinta untuk satu sama lain yang sangat besar dan tidak bisa dipandan...